BAB III
CYANOPHYTA
A. CIRI-CIRI UMUM
Cyanophyta merupakan golongan
algae primitif dibandingkan algae lainnya. Hal ini, karena tubuhnya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
-
Selnya
prokarion.
-
Tidak
mempunyai plastida, tetapi memiliki pigmen utama fikosianin. Plastida adalah
organel sel yang didalamnya mengandung pigmen-pigmen.
-
Beberapa
jenis memiliki sel khusus yang disebut fieterokista
(heterocyst), terutama alga biru yang berbentuk benang.
-
Perkembang-biakannya
dengan membelah diri atau fragmentasi. Atas dasar ini, beberapa ahli memasukkan
alga biru ini ke dalam divisi Schizophyta
(Tumbuhan Belah),
-
Cara hidupnya ada yang sendiri-sendiri, berkoloni dan
bersimbiosis dengan tumbuhan lain. Anabaena
bersimbiosis dengan Azolla, Chroococcus bersimbiosis dengan jacnur Ascomycetes membentuk tubuh lumut kerak Peltigera
dan sebagainya.
-
Tubuhnya ada yang bersel satu dan berkoloni membentuk
benang.
Heterocyst
adalah bentuk sel khusus yang tidak dimiliki oleh algae lainnya; selnya lebih
besar dari sel vegetatif lainnya dan berwarna jemih, serta memiliki rcadul kutub (polar nodule).
Perhatikan gambar III-1 berikut
ini!
Gambar II-1
Heterocyst dari Anabaena
Adapun mengenai fungsi heterocyst
ada beberapa pendapat, antara lain:
1.
(Smith, 1050) untuk pembentukan tumbuhan barunva.
2.
(Fritsch, 1951) selauna periode vegetatif, ia
mengeluarkan bahan-bahan tertentu yang menstimuIasi pertumbuhan dan petnbelahan
sel untuk perkembangbiakannya.
3.
(Bunt, 1961) heterocyst menghasilkan bahan-bahan yang
meugo,itrol perketnloangannca.
4.
(Fay, 1965,) heterocyst adalah sebagai (nitrogen) dari
udara.
B.
PERKEMBANGANBIAKAN
Pembiakan pada Cyanophyta haoya
ada dengan biakan aseksual, yaitu caranya:
jalan pem
1.
Pembelahan diri
Cara ini terjadi pada alga biru
yang bersel satu atau koloninya.
2.
Fragmentasi
Ini terjadi setelah ada pembentukan
hormogonia dan heterocyst. Horrraogonia ialah
sederetan sel berdinding tebal yang mempunyai kemampuan sel-selnya memperbanyak
diri, biasanya terletak di antara dua heterocyst, atau dibatasi oleh sel mati (necridia).
Perhatikan gambar di samping!
3.
|
Yang dapat membentuk
akinet adalah algae biru berbentuk benang atau multiselluler.
Sifat yang
penting lainnya dari Cyanophyta ialah beberapa genus/marganya dapat mengikat
nitrogen (N) dari udara, misalnya:
1.
Nostoc, selain hidup berkoloni, juga hidup bersimbiosis
dengan Anthoceros (lumut tanduk).
2.
Anabaena, hidup bersimbiosis dengan
Azolla (tumbuhan paku air yang
kecil).
Dilihat dari struktur tubuhnya
dan cara berkembangbiaknya, maka dapat dikatakan bahwa Cyanophyta merupakan
tumbuhan peralihan dari Schizophyta ke Thallophyta.
C. KLASIFIKASI
Divisi Cyanophyta atau kelas
Cyanophyceae (Myxophyceae) dibagi atas 3 bangsa/ordo:
1.
Bangsa: Chroococcales
Tubuhnya uniseliuler atau koloni
dengan sel-selnya berbentuk bulat, berwarna biru kehijauan
Contoh: Chroococcus
Gloeocapsa
2.
Bangsa: Chamaesiphonales
Tubuhnya uniselluler atau koloni
serupa benang, dan dapat membentuk endospora. Endospora dibentuk di mana protoplasma
sel-sel tertentu membagi-bagi untuk membentuk spora, yang akan tumbuh meajadi
tumbuhan baru.
Contoh: Chamaesiphon
3.
Bangsa: Hortnogonales
Semuanya berbentuk koloni, benang,
yang dapat membentuk sel-sel hormogonia. Beberapa ahli mengangkat status
bangsa/ ordo ini menjadi status Tribe (Super Ordo), sehingga tersusun ordo-ordo
baru, seperti:
- Oscillatoriales : Cscillatoria,
Spirulina
- Rivulariales : Rivularia,
Gloeotrichia
- Nostocales :
Nostoc, Anabaena
- Scytonematales : Scytonema
Perhatikan Gambar III-3 berikut!
1.
Pharmidium 8.9. Polycystis
2.
Tetrapedia 10.
Coelosphaerium
3.
Aphanizomenon 11. Nostac
4.
Anabaena 12. Spiru!ina
5.
Oscillatoria 13. Aphanocapsa
6.
Merismopedia 14. Chroococcus
7.
Rivularia 15.
Gloeocapsa
Gambar 111-3
Berbagai macam alga mikroskopis cyarrophvceae, ada yang bersel satu dan
bentuk koloni, serta beberapa jenis memperlihatkan ada hetcrokista. (Menurut: James G. Needham dan Paul R. Needham, (1962)
Contoh:
A.
Cyanophyceae bersel satu
:
1. Chroococcus : (coccus = bulat
kecil)
- Berbentuk bulat, diselimuti
lendir, berbiak dengan membelah diri.
- Hidup di dasar kolam yang tenang.
2. Cloeocapsa : (gloia = perekat)
- Berbentuk bulat, membentuk pasagan
dua atau berempat yang direkat oleh lapisan lendimya.
- Berbiak dengan membelah diri,
hidup sebagai epifit (tumbuhan menempel) pada batu-batuan.
3. Spirulina : (spiro = bentuk
spiral, per, pegas)
- Berwarna hijau-kebiruan, berbau
amis ("hanyir") dengan bentuk
tuhuh seperti spiral bisa bergerak.
- Di Jepang, Amerika dan Meksiko,
diperdagangkan sebagai bahan makanan yang kaya gizi protein, asam amino,
vitamin dan mineral. Bahkan banyak yang memanfaatkan sebagai obat pelangsing
tubuh.
B.
Cyanop/tyceae yang membentuk koloni:
- Polycystis : (poly = banyak, kystis = kantung)
- Koloninya berbentuk kantung
serupa bola atau agak teratur, yang di dalamnya banyak individu Polycyctis.
- Warna biru-keabuan, hidup di
permukaan air kolam.
- Berkembangbiak deagan membelah
diri dan fragmentasi.
C.
Cyanophyceae berbentuk benang (trikoma):
- Osciliatoria (oscilla = bergetar)
- Berbentuk benang tebal. terdiri
atas sel-sel pipih dan dapat bergerak bergetar. Perhatikan gambar ini:
Gambar III-4
Bentuk-bentuk Oscillaroria dan
susunan tubuhnya.
A. Oscillatoriaacuminata, sel ujung meruncing;
B. O. foreani, benang koloninya kecil;
C. O. onnae, benang koloni besar dan sel ujung
tumpul;
D. O. probocidea, ujung koloni seperti belalai;
E. O. princeps, ujung koloni berbentuk kepala
(discoid).
-
Warna hijau-kebiruan, banyak ditemukan di pancuran air,
pinggir kolam.
-
berkembangbiak dengan membentuk hormogonium, yaitu sel-sel dalam koloni yang memiliki kemampuan
tumbuh menjadi benang baru.
3. Anabaena
-
Koloni
bentuk benang terdiri atas sel-sel bulat dan memiliki sel khusus heterokista dengan sedikit lapisan lendir.
Hidup bersimbiosis dengan tumbuhan paku air (Azolla
pinnata) dan dapat mengikat nitrogen dari udara.
-
Alga biru ini menyuburkan tanah pertanian.
A. Anabaena azollae dengan ragmentasi
B. Anabaena desikacharyensis dengan membentuk
akinet menurut Vasishta.
C. Anabaena hallansis dengan
pembentukan benang baru di heterokistannya (menurut bom dan fish).
D. Anabena sphaerica dengan
pembentukan benang baru di akinetnya (menurut vasishta).
-
Heterokista pada anabaena
terdapat di bagian tengah atau ujung benangnya. Fungsi heterokista ini
sebagai alat pemutus benang untuk melakukan fragmentasi dan pembentukan benang
baru. Anabaena juga dapat berkembangbiak dengan pembentukan akinet, yaitu sel yang membesar dau
berdinding tebal, yang nantinya dapat membentuk benang baru.
D. Cyanayphyceae berbentuk
benang membentuk koloni serupa agar-agar
1. Nostoc
-
Bentuk
tubuhnya hampir sama dengan Anabaena, hanya
pada nostoc koloninya diselimuti
lendir yang tebal membentuk massa
seperti agar-agar, berupa gumpalan.
-
Perkembangbiakannya
dengan pembentukan akinet, hormogonium dan pembentukan benang baru pada heterokistanya,
serta fragmentasi koloni. Perhatikan gambar berikut:
|
Koloni Nostoc dan pertumbuhan hormogonium
A. Gumpalan koloninya serupa agar-agar; B.
Koloni dilihat di bawah mikroskop; C. Nostoc dalam bentuk benang tunggal; D.
Hormogonium yang tumbuh membentuk benang baru; E. Heterokista sedang membentuk
benang baru,
5. Rivularia
dan Gloeotrichia
-
Bentuk
tubuhnya serupa cambuk dengan memiliki heterokista di bagian pangkalnya dan
mantel yang menyelubungi tubuhnya.
A B C
Gambar III-7
Rivularia dengan bagian-bagian tubuhnya
A. Ujud koloni serupa
agar-agar.
B. Bagian sel yang mampu
membelah diri.
C. Pertumbuhan benang baru dari
hormogonium.
-
Pembiakannya dengan pembentukan hormogonia dan pertumbuhan
heterokistanya. Pembiakan aseksual dengan spora dan pembiakan seksual adalah
sangat langka, atau tak ada. Sering dijumpai di pinggir aliran air atau air pembuangan.
-
Yang berupa dengan Rivularia adalah Gloeotrichia; perbedaannya
memiliki selubung mantel yang tidak menutupi seluruh tubuhnya dan
berkembangbiak dengan akinet. Bulu cambuk (trichoma)-nya bersifat
lengket/perekat (gloios).
Gambar III-8
Gloeotrichia
dengan
akinet dekat heterokistanya
BAB 1V
CHLOROPHYTA
A. CIRI-CIRI UMUM
-
Berwarna
hijau, karena mengandung kloroplas (plastida berpigmen hijau) dengan
butir-butir pirenoid di tengahnya. Bentuk kloroplas ini pada beberapa genusnya
berlainan, seperti bentuk spiral (Spirogyra), bentuk jala (Hydrodiction), bentuk bintang
(Zygnema), bentuk ladam (Ulothrix), dan butiran atau himpunan
khlorofil yang tak teratur. Perhatikan Gambar 1V-1.
-
Butir-butir
pirenoid berfungsi dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum (pati). Dalam
pengamatan mikroskop, pirenoid tampak sebagai butiran yang memantulkan cahaya
berada di tengah-tengah kloroplas.
-
Sel-sel
alga hijau sudah bersifat eukarion atau memiliki dinding nukleus. Tubuhnya ada
yang bersel satu (Chlorella), berkoloni (Voluox), dan bersel banyak membentuk
benang (Spirogyra), berbentuk lembaran (Ulva) dan ada yang serupa rumput
(Chara).
B. PERKEMBANGBIAKAN
-
Golongan
alga hijau bersel satu Pleurococcus/Chlorococcus) berkembangbiak secara
vegetatif dengan membelah diri, sedangkan pada Chlorella dengan membentuk spora
yang kemudian tumbuh menjadi sel alga baru.
Beberapa alga hijau bersel satu yang dapat
bergerak bebas dapat melakukan perkawinan dengan konyugasi membentuk zigospora,
sedangkan perkembangbiakan vegetatifnya dengan membentuk zoospora, misalnya
terdapat pada Chlamydomonas.
-
Golongan
alga bersel banyak bentuk benang dan belum memiliki alat perkawinan,
perkembangbiakan vegetatifnya dengan fragmentasi thallusnya. Perkembangbiakan
generatifnya dengan konyugasi pula
atau plasmogami (kawin plasma sel).
1, 2. Pediastrum
3. Kirchneriella
4. Distyosphaerium
5. Characium
"6. Bu lbochaeta
7. Selenastrum
8 9.~Coelastrum
10. Botryoccoccus
11.12. ~Ankistrodesmus
13. Richterella
14. Scenedesmus
15. Op hiocytium
16. Sorastrum
17. Spirogyra
|
18, 19. Mougeotia
20. Zygnema
21. Tetraspora
22,23.Protococcus
24. Cladophora
25. Hydrodictyon
26. Crucigenia
27. Chaetophora
28. Microspora
29. Ulothrix '
30. Oedogonium
31. Tribonema
32. Drapamaldia
|
Ankis'trodesmus, 11, 12
Botryoccoccus,l0
Buibochaete, E
Characium, 5
Chaetophora, 27
Cladophora, 24
Coelastrum, 8,9
Crucigenia, 26
Dictyosphaerium, 4
Drapamaldia, 32
Hydrodictyon, 25
Kirchnerielia, 3
Microspora, 28
|
Mougeotia, ?8, 19
Oedogonium, 30
Ophiocytium, 15
Protococcus, 22,23
Pediastrum, 1,2
Richterella, 13
Scenedesmus, 14
Selenastrum, 7
Sorastrum, 16
Spirogyra, 17
Tribonema, 31
Ulotbrix, 29
Zygnema,20
|
Gambar IV-1
Berbagai macam alga mikroskopis Chlorophyceae dengan kandungan khloroplast yang berbeda-beda. (Menurut: James G. Needhan dan Paul R. Needham, (1962)
-
Golongan Chlorophyceae bersel banyak yang sudah memiliki
alat kelamin jantan (anteridium) dan alat
kelamin betina (oogonium), pembiakan generatifnya/seksualnya dengan oogami (pembuahan sel telur oleh
spermatozoid); terdapat pada alga Oectogonium.
Bila anteridium dan oogonium terdapat dalam satu thallus, maka disebut homothallus. Bila sebaliknya, yaitu
anteridium dan oogonium terpisah pada thallus yang berbeda, dinamakan heterothallus.
-
Golongan alga hijau tingkat tinggi, dalam satu thallus
dihasilkan anteridium (globul) dan oogonium (nukul), sehingga pembiakan
generatifnya adalah oogami. Pembiakan vegetatifnya dengan fragmentasi thallus.
C. HABITAT
Chlorophyceae
banyak hidup di perairan tawar, laut, dan tempat-tempat lembab, bahkan banyak -yang
membentuk simbiosis dengan tumbuhan lain (Lichenes). Yang hidup di perairan sebagai
fitoplankton, penting artinya dalam perikanan.
Untuk lebih
mengenal Chlorophyceae, baiklah akan dikemukakan beberapa genus yang penting,
antara lain:
1.
Chlorophyceae bersel satu dan tldak bergerak
a.
Chlorococcus (Pleurococcus)
Tabuhnya bersel satu, memiliki
dinding sel lapisan luar dan dalam (membran sel), banyak mengandung khlorofil.
Berkembangbiak dengan membelah diri, yang didahului oleh pembelahan inti
secara mitosis, kemudian diikuti pembentukan sekat dan akhirnya pemisahan
sekat; dari satu sel membelah menjadi dua sel. Perhatikan gambar berikut:
Gambar IV-2
Proses membelah diri dari Chlorococcus
A. Sel dengan bagian-bagiannya.
B. Nukleus sedang membagi diri.
C-D. Pemhentukan sekat baru, dinding sel baru.
E. Sel terbagi dua sel anak.
b.
Chlorella.
Tabuhnya bersel satu serupa
bola-bola kecil dengan kloroplas bentuk mangkok.
Pembiakan secara vegetatif dengan
membelah diri, dan dapat pula dengan pembentukan spora.
Perhatikan Gam bar IV-3.
Gambar IV-3
Chlorella dengan proses pembentukan
spora
A. Pembentukan protoplasma anak 2
- 16. Setiap protoplasma anak membentuk sebuah spora yang akan berkembang menjadi
individu baru (B - C - D)
Chlorella mempunyai nilai ekonomi yang penting, karena perkembangbiakannya
cepat dan mengandung gizi tinggi (protein, lemak, vitamin: riboflavin, B12, karoten, dan sebagainya ).
2.
Chlorophyceae bersel satu yang bergerak
- Euglena
Organisme ini dapat bergerak
bebas dengan flagelnya, sehingga oleh sebagian ahli Zoologi memasukkan ke
dalam filum Protozoa. Tetapi karena organisme ini memiliki klorofil, maka
dimasukkan ke dalam kelas Chlorophyceae.
Gambar IV-4
Euglena
Pembiakannya dengan membelah
diri.
Banyak ditemukan di air kolam
yang tenang.
- Chlamdomonas
Bentuk tubuhnya bulat telur
dengan dua flagel, mengandung kloroplas dan pirenoid untuk berfotosintesis.
Pembiakannya secara vegetatif
menghasilkan zoospora berflagel, dan pembiakan generatifnya menghasilkan
zigospora. Perhatikan Gambar IV-5.
3. Chloropityceae bentuk koloni yang tidak bergerak
- Hydrodictyon (hydro = air, dictyon = jaring, jala).
Alga hijau bentuk koloninya seperti
jaring, hidup di air tawar. Alga ini tergolong makroskopik, koloni anaknya
berupa gelembung panjang 1-2 cm dapat dilihat oleh mata, sering terdapat di
sawah.
Gambar IV - 5
Pembiakan secara vegetatif dan generatif pada
Chlamydomonas (Chlorophyceae bersel satu)
Hydrodictyon, setiap selnya mengandung kloroplas
berbentuk jala pula. Perhatikan gambar berikut:
|
zoospora terbentuk secara meiosis
Gambar IV-6
Hydrodictyon dan perkembangbiakannya dengao pembentukan
zoospora (Menurut Vashishta, 1979)
Pembiakan seksual terjadi dengan peleburan (fusi) dua
gamet menjadi zigot membentuk zoospora secara meiosis, lalu berkembang
menjadi koloni anak.
4.
Chlorophyceae Bentuk Koloni yang Bergerak
a.
Voluox (volvo, volvi
= berguling, berputar)
Koloninya berbentuk bola, di mana
individu Voluox membentuk rangkaian benang sitoplasma antara yang satu dengan
lainnya di permukaan koloni bola itu. Di bagian permukaan koloninya itu dibentuk pula
alat-alat kelamin, yaitu:
-
Anteridium, terbentuk dari dua
individu yang akan menghasilkan spermatozoid.
-
Oogonium, terbentuk dari dua
individu yang akan menghasilkan ovum (sel telur).
Gambar IV-7
Volvox
dengan susunan koloninya
Pembiakannya dengan jalan membentuk koloni anak, yang terbentuk dari
perkembangan zigot.
Zigot adalah suatu perkembangan telur yang telah
dibuahi oleh spermatozoid. Alat-alat kelamin terbentuk dari sel-sel yang membesar.
Dengan sel-sel khusus ini terbentuk pembiakan vegetatif maupun generatif.
Karena individu Voluox memiliki flagel dua, maka koloninya dapat bergerak
memutar.
5.
Chlorophyceae Bentuk Benang
a. Spirogyra
(spiro =spiral, gyrare = terpilin)
Alga hijau bentuk benang bersekat dan tak
bercabang, memiliki kloroplas terpilin seperti spiral dan lapisan lendir. Alga
ini belum memiliki alat kelamin.
Pembiakan secara vegetatif dengan
fragmentasi thallusnya, sedangkan pembiakan generatifnya dengan konyugasi menghasilkan
zigospora. Zigospora dapat tumbuh
menjadi benang baru.
Perhatikan gambar berikut:
Gambar IV-8
Spirogyra
dan pembiakannya
A. Susunan sel. B. Dua benang (sel) berbeda jenis
akan berkonyugasi. C-D. Pembentukan saluran konyugasi. E-F. Peleburan dua plasma
gamet untuk membentuk zigospora. G.
Zigospora. H. Zigospora tumbuh menjadi benang baru.
Habitat alga Spirogyra adalah
perairan yang jernih dan benangnya licin bila diraba.
b. Zygnema
(zygote = hasil peleburan
dua massa atau
sel kelamin yang berbeda, nemein =
benang)
Alga hijau bentuk benang bersekat yang
mampu menghasilkan zygospora sebagai hasil plasmogami atau konyugasi.
Kedua Chlorophyceae berbentuk benang
tersebut. tidak memiliki organ pembiakan, sekalipun bisa berbiak secara generatif
atau seksual. Proses perkawinannya disebut: plasmogamae,
karena terjadi peleburan antara dua protoplasma sel yang berbeda jenis.
Peristiwa ini disebut pula konyugasi. sehingga para ahli ada yang memasukkannya
ke dalam alga bangsa (ordo): Conyugatae.
Zigospora yang terjadi bersifat diploit (2n). tetapi kemudian mengalami
meiosis dan terjadilah 4 set baru yang haploid (n). Perhatikan gambar di bawah
ini!
Gambar I V-9
Zygnema dan pembiakan
seksualnya
A. Struktur tubuh; dalam satu sel mengandung khloroplas berbentuk bintang:
1. khlaroplas, 2, nukleus, 3. pyrenoid, 4. dinding sel. B-E. Tahapan konyugasi
atau plasmogamae. F. Sel betina mengandung zigospora. G. Satu zigospora tumbuh
menjadi benang baru.
c.
Cladophora: (clados = cabang, pherein = membawa)
Alga hijau ini berupa benang
bersekat-sekat yang memiliki percabangan mirip menggarpu (dikhotom).
Percabangan ini umumnya timbul dari sel-sel yang dekat ke ujung thallus. Alga
hijau ini banyak terdapat diperairan air tawar: sawah, kolam, selokan, sungai,
dan lain-lain. Thallusnya bisa dibedakan dengan Spirogyra,
karena dengan rabaan akan terasa kasar.
Thallusnya memiliki alat semacam rhizoid untuk
melekat pada subskrat.
Struktur selnya mengandung
khloroplas berbentuk jala (net). Setiap selnya banyak mengandung nukleus secara
tersebar. Perhatikan gambar di bawah ini!
A. Bentuk umum percabar,gan thallusnya.-
B struktur selnya. C. Pembentukan zoospora; 1, zoospura; 2, isogamae; 3-4,
zigot tumbuh
Perkembangbiakan dengan dua cara:
1) Pembiakan aseksual (tak kawin):
- fragmentasi,
yaitu pemutusan dari benang-benangnya,
- akinet, yaitu suatu sel yang membesar
dan membagi diri kemudian berkembang menjadi percabangan baru.
2) Pembiakan
seksual (kawin):
Sel-sel di bagian ujung mampu menghasilkan gametangia yang menghasilkan sel-sel
kelamin berflagel dua. Dengan thallus yang berbeda, sel-sel kelamin yang
berbeda jenis dapat melakukan perkawinan; dua sel melebur membentuk zigot.
Selanjutnya zigot dapat tumbuh menjadi benang baru.
d. Oedogonium
: (oidema = menggembung, gonada = alat kelamin).
Alga hijau ini berupa benang yang sudah
memiliki alat kelamin: oogonium dan antheridium.
Oogonium berupa sel yang menggembung,
menghasilkan sel telur, sedangkan antheridiumnya berupa sel-sel memipih kecil
sebanyak 4 deretan sel. Khloroplasmanya berbentuk jala (net). Antheridium dan oogonium ini mungkin terpisah pada dua
benang Oedogonium atau bersifat heterothaltus;
tetapi mungkin pula keduanya terletak pada satu benang sehingga disebut homothallus.
Gambar IV-11
Oedogonium
dengan alat pembiaknya
Dengan demikian, Oedogonium
merupakan alga hijau berbentuk benang bersekat, yang sudah memiliki alat
kelamin. Pembiakannya secara vegetatif dengan membentuk zoospora yang berflagel banyak. Pembiakan generatifnya dengan pembuahan
sel telur di dalam oogonium oleh spermatozoid dari anteridium,
menghasilkan oospora. Baik zoospora
maupun oospora dapat tumbuh membentuk benang baru.
6.
Chlorophyceae Berbentuk Mirip Tumbuhan Tinggi
a.
Chara dan Nitella
Alga hijau ini tubuhnya
beruas-ruas dan berbuku-buku yang bercabang-cabang pula. Anteridiumnya
berbentuk bulat sehingga disebut globul. Oogoniumnya
berbentuk lonjong mirip buah nanas, disebut nukul.
Gambar IV-12
Chara dan
Nitella
Beberapa ahli ada yang memasukkan
kelas sendiri: Charophyceae. Perbedaan
utama genus: Chara dan Nitella terletak pada globul/nukulnya.
Pada Chara membentuk globul di bawah
ketiak cabang, sedang pada Nitella membentuk globul di atas ketiak cabang. Alga ini berbiak dengan zigospora.
b.
Ulva
Alga ini dikenal dengan nama
selada laut, karena bentuknya lembaran seperti selada bokor.
Hidupnya di laut, melekat pada
batuan pantai.
Perhatikan Gambar IV-13 berikut.
Gambar IV-13
Ulva dengan alat pembiakannya.
A. Penampang membujur thallus.
B. Penampang melintang thallus.
C. Zoospora (alat pembiak
vegetatif)
D. Sel pembentuk alat kelamin,
penyhasil gamet:
1. konyugasi dua gamet
2. zigot
3. zigot tumbuh tumbuhan
baru.
4. tumbuhan dewasa.
Pembiakan secara vegetatif dengan
zoospora berflagel 4, sedangkan pembiakan generatif dengan membentuk zigospora.
0 komentar:
Posting Komentar