Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos
yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda
adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda
memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin
sebagai rangka luarnya.Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar
dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan
mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.Empat dari
lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas
satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal
Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper
90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus
di Afrika Selatan.
Sistem tubuh
filum Arthropoda adalah:
1).
Pencernaan : saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
2).
Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian
besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan
melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang,
sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3).
Transport : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh
atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung
secara difusi.
4).
Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5).
Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa
ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
1).
Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi,
termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda
dapat bergerak lebih bebas dan lentur.
2).
Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen
tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
3).
Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang
dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.
4).
Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
5).
Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan
penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda
memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat
membedakan keadaan gelap dan terang.
6).
Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.
Anthropoda
dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
- A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari
arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan
biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan
yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.
Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun
beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting
darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat
parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea
adalah sebagai berikut:
1).
Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks
(kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung
depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya
sempit.
2).
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a).
2 pasang antenna
b).
1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
c).
1 pasang maksila
d).
1 pasang maksilliped
3).
Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan
makanan ke mulut.
4).
Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada
cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar
perairan.
5).
Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ
crustacea adalah sebagai berikut:
1).
Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea
berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut
terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung,
usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar
pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen.
Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi
disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2).
Sistem Saraf
Susunan
saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan
alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan)
dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3).
Sistem Peredaran Darah
System
peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah
beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin,
melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4).
Sistem Pernafasan
Pada umumnya
Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh
sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5).
Alat Reproduksi
Alat
reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah.
Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin
jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal
(di luar tubuh).
Dalam
pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa
melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi
(pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan
sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya.
Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan
ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok
Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang
di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini
dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).
Branchiopoda
Contohnya: Daphnia
pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini
sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton.
Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.
b).
Ostracoda
Contoh: Cypris
candida, Codona suburdana.
Hidup di air
tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).
Copecoda
Contoh: Argulus
indicus, Cyclops.
Hidup dia ir
laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya
jelas.
d).
Cirripedia
Contoh:
Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan
kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut
melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat
parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu
diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan
tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2).
Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini
kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri
atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
(abdomen).
Hewan ini
dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).
Isopoda
Tubuh pipih,
dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
-
Onicus asellus (kutu perahu)
-
Limnoria lignorum
Keduanya
adalah pengerek kayu.
b).
Stomatopoda
Contoh: Squilla
empusa (udang belalang).
Hidup di
laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok.
Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c).
Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang
termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan
merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.
Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi
satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5
pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh.
Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa
contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-
Udang
- Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
- Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
- Cambarus virillis (udang air tawar)
- Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
- Palaemon carcinus (udang sotong)
-
Ketam
- Portunus sexdentatus (kepiting)
- Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
- Scylla serrata (kepiting)
- Birgus latro (ketam kenari)
Peranan Crustacea
bagi kehidupan manusia
Jenis Crustacea
yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1).
Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan
kepiting.
2).
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan
ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan
beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1).
Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2).
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
3).
Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
0 komentar:
Posting Komentar