- B. Hexapoda / Insecta
Insekta
berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk
salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang
dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik,
semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki
ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda
(hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian
yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang
dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat
luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan
yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta
lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran
tanaman padi.
Insekta
memiliki beberapa ciri antara lain:
1).
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks
( dada), dan abodemen (perut).
2).
Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga
pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3).
Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah
dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4).
Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai
parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan
organisme lain.
5).
Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6).
Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan.
7).
System sirkulasinay terbuka.
8).
Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina
terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).
Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta
mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ
insekta/Hexapoda antara lain:
1).
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen
terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada
insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan
disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta
diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki
pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
a).
Panggul (coax)
b).
Gelang paha (trokanter)
c).
Paha (femur)
d).
Ruas betis (tibia)
e).
Ruas-ruas kaki (tarsus)
2).
Perut (abdomen)
Pada perut
insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,
tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi.
Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai
kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju
tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks,
yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran
zat, dan system saraf.
a).
Sistem Pencernaan
Insekta
memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b).
Sistem Pernapasan
Insekta
bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin.
Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea
membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat
membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c).
Sistem Sirkulasi
Sistem
sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung
pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga
tubuh).
d).
Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem
pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan.
e).
Sistem Saraf
Sistem saraf
insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia
segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang
terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat
dikepala.
Berdasarkan
ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1).
Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma
sacharina (kutu buku).
2).
Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a).
Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis
tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara
larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur
larva dewasa.
Eksopterygota
terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
(1).
Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2). Isoptera,
contoh: capung.
(3). Hemiptera,
contoh: walang sangit.
(4). Homoptera,
contoh: wereng.
b).
Endopterygota (metamorfosis sempurna)
Metamorfosis
sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap
perkembangannya adalah:
Telur
larva (ulat) kepompong
(pupa) dewasa (imago).
Endopterygota
terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
(1).
Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2). Diptera,
contoh: nyamuk, lalat.
(3). Hymenoptera,
contoh: lebah madu.
(4). Siphonoptera,
contoh: kutu kepala.
(5). Lepidoptera,
contoh: kupu-kupu.
(6). Neuroptera,
contoh: undur-undur.
Peranan
Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
- Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
- Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
- Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Peranan
insekta yang merugikan menusia adalah:
- Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
- Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
- Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
- Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
- Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).
- C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda
dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu
pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala
dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat
di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di
bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1).
Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2).
Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3).
Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena
dan alat mulut.
4).
Susunan saraf tangga tali.
5).
System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap
ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).
System peredaran darah terbuka.
7).
Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara
bertelur.
8).
Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab
lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
Dalam
penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh:
kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a).
Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173
ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang
kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu
pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada
kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua
kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta,
mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b).
Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c).
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang
terbuka hamper pada setiap ruas.
d).
Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah
membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki
seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya
Diplopoda:
a).
Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas
kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak
mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki
mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
b).
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c).
Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
d).
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
e).
Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
- D. Chelicerata
Chelicerata
merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida
dan Horseshoe crab (mimi).
0 komentar:
Posting Komentar