OTAK
Otak terdiri atas otak besar atau serebrum dan otak kecil atau
serebelum. Disamping itu ada
bangunan berbentuk tabung yang letaknya di bagian inferior disebut batang
otak (brainstem) yang terdiri atas midbrain, pons dan medulla oblongata
yang berisi pusat-pusat vital.
SEREBRUM (Gb-33)
Serebrum
dibagi oleh falks serebri menjadi 2 bagian yang serupa disebut hemisfer
serebri kiri dan kanan. Didalam hemisfer serebri substansia grisea
terdapat dipermukaan (terbalik dengan medula spinalis), berupa korteks serebri
dan dibawahnya terdapat substansia alba dan lebih kedalam lagi terdapat
nukleus. Di dalam substansia grisea dan nukleus terdapat perikarion, dan di
dalam substansia alba terdapat akson bermielin. Secara histologis, serebrum
terdiri atas 6 lapisan yaitu : (Gb-34)
Gb-33 Cerebrum, substansia grisea, substansia alba dan
nukleus
|
1. Lapisan Molekular, terutama
terdiri atas serat-serat yang berasal dari sel-sel lapis lebih dalam, yang
berjalan paralel terhadap permukaan dan sedikit badan sel saraf yang dikenal
sebagai sel horisontal (Cajal). Sel ini berukuran kecil dengan bentuk pipih
(gepang) dengan akson dan dendritnya berjalan sejajar permukaan dan berkontak
dengan dendrit sel piramid dan fusiform serta akson sel stellate.
Gb-34 Lapisan-lapisan korteks
serebrum
2. Lapis granular luar, terdiri terdiri atas badan-badan sel saraf
kecil berbentuk segitiga/piramid yang
berukuran 10-50 mikrometer. Dendritnya mengarah ke lapisan molekular dan
bercabang-cabang, sementara aksonnya mengarah ke lapisan di bawahnya dan
substansia alba. Sel lainnya yang terdapat pada lapisan ini adalah sel stellate
(sel granular) yang berukuran kecil (8 mikrometer) dan berbentuk
poligonal. Akson sel granular ini
panjang dan mengarah ke lapisan molekular, sementara dendritnya pendek mengarah
ke lapisan di bawahnya.
3. Lapis sel-sel pyramid luar,
terdiri atas sel-sel piramid yang ukurannya makin ke dalam semakin bertambah
besar. Dendritnya mengarah ke lapisan molekular sementara aksonnya menuju ke
arah substansia alba
4. Lapis granular dalam, terdiri atas sel-sel granula bercabang (stelata)
halus dan sel-sel pyramid
5. Lapis pyramid dalam atau
lapis ganglion terdiri atas sel-sel piramid besar dan sedang. Disamping itu
juga terdapat sel stellate dan sel Martinotti. Sel Martinotti merupakan sel
saraf multipolar berukuran kecil, dengan dendrit yang pendek mengarah ke
lapisan di atasnya, sedangkan aksonnya berjalan ke arah lateral.
6. Lapis sel-sel multiform atau
polimorf, terdiri atas sel-sel dengan macam-macam bentuk. Kebanyakan
sel yang terdapat disini adalah sel fusiform dengan dendritnya yang panjang
mengarah ke arah lapisan di atasnya.
Semua lapis ini tidak mempunyai batas yang tegas
dan semuanya juga berisi neuroglia. Substansia alba terdiri atas gabungan serat
saraf bermielin yang menyebar kesegala arah. Serat-serat ini ditunjang oleh
neuroglia dan secara fungsional terdiri atas 3 kelompok:
1. Serat menghubungkan macam-macam
bagian korteks pada satu hemisfer disebut serat
asosiasi.
2. Serat yang menghubungkan bagian korteks hemisfer kiri dan kanan disebut serat komisural. 3.
Serat yang menghubungkan korteks serebri dengan nukleus (pusat-pusat)
dibawahnya disebut
serat proyeksi.
Serebrum atau otak besar mempunyai
fungsi untuk menyimpan memori, berperan penting dalam proses berpikir, belajar,
rasa bertanggung jawab, analisa – sintesa dan berperan dalam proses moral.
Serebrum juga berperan untuk menerima, mengolah dan memberikan respon jawaban
terhadap rangsangan sensoris seperti pengaturan temperatur tubuh, rasa rabaan,
penglihatan, pendengaran, penghidu, rasa / kecap. Disamping itu bagian otak ini
berfungsi untuk mengontrol kontraksi otot-otot sadar ( skeletal )
SEREBELLUM (Gb-35)
Serebelum terbagi dua kiri dan kanan
oleh bangunan seperti cacing bewarna abu-abu yang disebut vermis (Gb-36).
Permukaannya berlipat-lipat disebut folia (=daun) yang tersusun paralel
terhadap fissura (alur) utama. Substansia grisea serebelum terdapat di
permukaan berupa korteks tipis. Di bawahnya terdapat substansia alba yang juga
berisi kelompokan kecil perikarion membentuk pusat-pusat (nukleus).
Korteks serebellum terdiri atas 3 lapisan, yaitu dari luar ke dalam: (Gb-37 dan 38)
Korteks serebellum terdiri atas 3 lapisan, yaitu dari luar ke dalam: (Gb-37 dan 38)
1. Lapisan Molekular yang
merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berisi sedikit sel saraf kecil dan banyak
serat saraf tidak bermielin.
2. Lapisan sel Purkinje atau
disebut juga lapisan ganglioner, berisi sel Purkinje yang tampak besar, dengan dendritnya bercabang seperti
tanduk menjangan dan letaknya dalam satu bidang masuk kedalam lapisan molekular, dengan satu akson yang masuk
kedalam lapis dibawahnya.
3. Lapisan Granular, berisi banyak perikarion kecil. Sel saraf
dari lapisan granular ini kecil-kecil
dengan 3-6 dendrit yang naik kedalam lapisan molekular, dan disini ia
terbagi atas 2 cabang lateral yang
terdapat sepanjang suatu folium.
LAPISAN
PEMBUNGKUS (MENINGES) (Gb-39)
SSP dilindungi oleh dari
trauma luar oleh otot dan tulang yaitu tulang tengkorak dan vertebra. Di
samping itu SSP juga dilindungi oleh selubung jaringan ikat atau meninges. Selubung ini dari luar ke dalam sebagai
berikut:
1. Duramater
(dura=keras, mater= ibu)
merupakan lapisan terluar yang membungkus medula spinalis
dan otak. Lapisan duramater medula spinalis dan
otak berbeda susunannya. Pada medula spinalis permukaan dalam ruang vertebra
dilapisi jaringan ikat padat disebut duramater periosteum.
Lapisan duramater fibrosa secara terpisah dan longgar membungkus medula spinalis.
Di antara duramater periosteum dan
duramater fibrosa terdapat rongga epidural yang lebar berisi
jaringan ikat longgar, sel lemak dan pleksus venosa epidural. Permukaan dalam
duramater dilapisi oleh sel gepeng selapis yang berhubungan erat dengan medula spinalis melalui ligamentum dentikulata.
Duramater otak pada awalnya
terdiri atas 2 lapisan tetapi pada orang dewasa kedua lapisan tersebut menyatu. Lapisan
terluar adalah duramater periosteum yang melapisi permukaan dalam tengkorak (endosteum) terdiri dari
jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah. Lapisan dalam yaitu lapisan
fibrosa kurang mengandung pembuluh darah dan permukaan dalamnya
dilapisi oleh epitel selapis gepeng yang berasal dari mesoderm. Lapisan fibrosa
ini terpisah dari lapisan luar pada tempat-tempat tertentu untuk membentuk
sinus-sinus venosus otak yang besar dan juga membalik ke dalam dan terletak di
dalam fisura-fisura besar di dalam otak sebagai pemisah, misalnya falks
serebri yang memisahkan serebrum kiri dan kanan, falks serebelli yang
memisahkan serebellum kiri dan kanan. Selain membentuk lipatan-lipatan, lapisan
fibrosa ini juga membentuk atap fosa hipofiseal (diafragma sela).
Durakranium dan dura spinal
berhubungan pada foramen magnum.
2. Arachnoid (Arachnoid= menyerupai
laba-laba)
merupakan membran tipis,
halus, avaskular yang melapisi duramater. Dari arachnoid ini keluar trabekula
jaringan ikat yang berjalan ke pia mater melintasi ruangan yang terisi oleh banyak
trabekula. Ruangan ini disebut ruang
subarachnoid yang berisi cairan serebrospinal (likuwor serebrospinal).
Pada beberapa tempat arachnoid menembus duramater sebagai villi arachnoid yang
menonjol ke dalam sinus venosus duramater. Fungsi villi arachnoid ini adalah untuk
menyalurkan cairan serebrospinal ke sinus venosus. Pada trauma kepala yang parah pembuluh
darah di pia mater dan di dalam otak akan pecah
dan darah akan berkumpul dalam ruang subarachnoid. Perdarahan ini disebut perdarahan
subdural.
3. Piamater
Piamater adalah
membran halus, lembut yang membungkus otak. Piamater meluas masuk ke dalam sulkus serebri. Piamater terdiri
atas 2 lapisan, yaitu bagian luar tersusun dari anyaman serat kolagen, mengandung
banyak pembuluh darah dan bagian dalam terdiri atas anyaman serat
retikular dan elastin halus yang
melekat pada jaringan saraf di bawahnya tetapi terpisah dari unsur-unsur
saraf/otak oleh satu lapis cabang-cabang neuroglia
0 komentar:
Posting Komentar