Manusia adalah tempat salah dan lupa. Itu yang harus kita akui dalam melihat
dosa-dosa kita, baik dosa besar maupun dosa kecil. Dalam Al-Qur'an dan
beberapa riwayat Hadits, perbuatan-perbuatan dosa, baik besar maupun kecil,
telah diberikan jalan atau cara untuk ganjarannya.
Yang termasuk dosa besar adalah membunuh, berzina, meminum minuman keras,
menuduh orang berzina, dan lain sebagainya. Namun, ada dosa yang terbesar,
yaitu mensekutukan Allah SWT dengan yang lainnya.
Dosa-dosa ini termasuk tindakan kriminal dalam hukum Islam, apabila diangkat
ke pengadilan si pelaku akan dijatuhi hukuman seperti yang telah ditentukan
oleh ayat-ayat tersebut. Namun bila pelaku perbuatan tersebut tidak sampai
ke pengadilan, misalnya karena tidak diketahui oleh aparat sehingga tidak
ada yg melaporkan atau dia sendiri tidak mau mengaku kepada pengadilan, sang
pelaku tetap menyandang dosa. Meskipun ia bebas dari hukuman dunia tapi ia
tetap akan terancam hukuman akhirat.
Apa cara yang mesti dilakukan bagi orang-orang yang telah melakukan dosa
besar untuk menghindari ganjarannya di akherat kelak? Caranya dengan
bertaubat. Allah pasti menerima tobat hamba-hamba-Nya. Apakah dosa kecil
maupun dosa
besar, pasti diampuni. Dalam sebuah hadist dikatakan "Allah membuka pintu
taubat di pagi hari agar bertaubat pelaku dosa di malam hari, dan Allah
membuka pintu taubat di sore hari agar bertaubat pelaku dosa di siang hari."
Selama hayat masih dikandung badan, selama jantung masih berdetak, maka
pintu taubat Allah selalu terbuka bagi siapa saja, tidak pandang peduli
siapapun. Bertobat yang paling baik taubat nasuha, yaitu meninggalkan
perbuatan-perbuatan dosa serta menyesalnya dan berniat untuk tidak
melakukan perbuatan tersebut di masa mendatang.
Pintu taubat terttup menurut riwayat adalah ketika seseorang sedang sekarat
atau roh telah mencapai tenggorokan. Sedangkan batas akhir pintu taubat
terbuka adalah hingga hari qiyamat.
Yakinlah saudara, tobat anda pasti diterima oleh Allah SWT.
Wassalam
Luthfi Thomafi
kriteria / persyaratan sholattobat nasuha , pokok-pokoknya sebagai berikut:
1. Ikhlas. Artinya bertaubat semata-mata karena Allah SWT.
2. Memohon ampunan Allah SWT.
3. Menyesali dosa yang telah diperbuat
4. Bersungguh-sungguh untuk meninggalkan dosa yang telah dilakukannya
5. Tidak mengulangi dosa yang telah diperbuat
6. Memenuhi hak-hak adami. Artinya, jika dosa kita berkenaan dengan
hak orang lain, maka kita harus meminta maaf dan mengganti hak-haknya
yang telah kita ambil.
Adapun salah cara kita melakukan
taubat adalah dengan melaksanakan shalat sunnat untuk memohon ampunan
Allah, secara umum shalat ini disebut shalat sunnat taubat. Bagaimana
tatacara shalat taubat dimaksud? Ada beberapa versi yang biasa dilakukan
para ulama terutama dalam hal bacaan shalat dan do’anya. Salah satunya
yang saya temukan sebagai berikut:
1. Shalat dua rakaat
Rakaat pertama ba’da fatihah membaca surat al-kafirun.
Rakaat kedua ba’da fatihah membaca surat al-ikhlash.
1. Setelah shalat baca do’a berikut:
إِلهِى عَبْدُكَ الْعَاصِى أَتَاكَ ÷ مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
فَاِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ أَهْلٌ ÷ وَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ يَرْحَمْ سِوَاكَ
ذُنُوْبِيْ كَمَوْجِ الْبَحْرِ بَلْ هِيَ أَكْثَرُ ÷ كَمِثْلِ الْجِبَالِ الشُّمِّ بَلْ هِيَ أَكْبَرُ
وَلكِنَّهَا عِنْدَ الْكَرِيْمِ إِذَاعَفَا ÷ جَنَاحٌ مِنَ الْبَعُوْضِ بَلْ هِيَ أَصْغَرُ
1. Membaca sayyidul istighfar 1 kali, yaitu:
أَللّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لاَإِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ
وَأَنَا عَلى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ
فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
1. Membaca istighfar sebanyak 70 kali
2. Terus membaca do’a berikut:
أَللّهُمَّ
اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ وَجَهْلِيْ وَإِسْرَافِيْ فِيْ أَمْرِيْ
وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِه مِنِّيْ. أَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ جِدِّيْ
وَهَزْلِيْ وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ وَكُلُّ ذَالِكَ عِنْدِيْ. أَللّهُمَّ
اغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا
أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِه مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ
وَأَنْتَ الْمُؤَخِرُ وَأَنْتَ عَلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
Selanjutnya
anda dapat berdo’a dengan do’a-do’a lainnya semampu anda. Bahkan, anda
bisa saja memohon dengan bahasa indonesia atau bahasa lainnya.
Shalat Taubat
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (juga) orang – orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri mereka sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa – dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui” (QS. Ali Imran : 135)
Sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk senantiasa berusaha bertakwa
kepada Allah Ta’ala, juga selalu merasa dalam pengawasan-Nya, serta tidak
terjerumus ke dalam maksiat. Jika pun seorang muslim berbuat dosa, maka sudah
menjadi kewajiban baginya untuk segera bertaubat dan kembali ke jalan Allah
Ta’ala. Dan Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam telah mensyari’atkan shalat
ini pada saat bertaubat.
Dari Ali radhiyallaHu 'anHu, bahwa Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam
bersabda,
“Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa lalu di bangun dan bersuci,
kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah
melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya” (HR. At Tirmidzi no. 406,
lafazh ini miliknya, Abu Dawud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395 dan lainnya,
hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi I/128)
Berikut beberapa doa mohon ampunan kepada Allah Ta'ala yang dapat dibaca
setelah shalat :
“Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wa illam taghfirlanaa war hamnaa lakuunanna
minal khaasiriin” yang artinya “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang – orang yang merugi” (QS Al A’raaf : 23)
“AllaHumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba
illa anta, faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur
rahiim” yang artinya “Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku dan
tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu ampunilah dosa –
dosaku dengan ampunan dari sisi-Mu dan berikan rahmat kepadaku. Sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang” (HR. Al Bukhari no. 834 dan Muslim
no. 2705)
0 komentar:
Posting Komentar