MAKALAH
KIMIA ORGANIK
ORGANOHALOGEN
DI SUSUN OLEH :
NO
|
NAMA
|
NPM
|
PARAF
|
1
|
Ade
siska febriani
|
103211288
|
|
2
|
Dwi
novitasari
|
10321305
|
|
3
|
Miftahul
huda
|
10321337
|
|
4
|
Nur
hasanah
|
10321342
|
|
5
|
Rahayu
widosari
|
10321347
|
|
Program Studi Pendidikan Biologi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2011
DAFTAR ISI
KATAS PENGANTAR
Alhamduliilahirobbil’alamin,
penulis memuji syukur kehadirat Allah SWT karena sampai detik ini Allah SWT
masih bermurah hati memberikan segala karunia-Nya sehangga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah morfologi tumbuhan.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada Nabi
Muhammad SAW sebagai Rahmatan Lil’alamin. Semoga kelak kita menjadi salah satu
umatnya yang mendapatkan syafa’at dari beliau. Amin, Ya Robbal’alamin.
Pada kesempatan kali ini panulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik dari segi
moril maupun mateil dan yang secara langsung maupun tidak langsung:
1.
Ratini selaku dosen pengampu mata kuliah MIPA tumbuhan dan dosen pembimbing
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
2.
Ayah dan ibu kami, semoga Allah
SWT selalu melimpahkan karunia-Nya dalam bentuk kesehatan, kemurahan rizki-Nya,
dan kesehatan untuk kalian. Semoga Allah SWT mempermudah jalannya dalam
menggapai ridho-Nya.
3.
Teman-teman yang lain yang
telah memberikan dukungannya.
4.
Pihak lain yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Sebagai hamba Allah SWT, penulis yakin bahwa makalah ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala krendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperoleh hasil yang lebih
baik dikesempatan mendatang.
Metro, 10 Mei 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Haloalkana adalah
senyawa hidrokarbon yang mengikat satu atau lebih unsure halogen (F,Cl,Br,I). Cara pemberian nama senyawa
haloalkana, yaitu menyebutkan atom halogen (F=flour, Cl=cloro,Br=bromo,I=iodo) diikuti nama alkana yang mengikatnya. Untuk penomoran dimulai dari
atom C yang terdekat dengan cabang (jika
jarak sama, maka dilihat dari urutan kereaktifanya F>Cl>Br>I.Halogenalkana
bisa dibuat dari reaksi antara alkena dengan hidrogen halida, akan tetapi
halogenalkana lebih umum dibuat dengan cara mengganti gugus -OH pada sebuah
alkohol dengan atom halogen.Haloalkana merupakan senyawa karbon di mana atom karbon berikatan
dengan halogen. Terbentuk dari substitusi atom hidrogen pada alkana oleh
halogen
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian haloalkana
2. Bagaimna cara pembuatannya
3. Bagaimana cara menggunakannya
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Mendiskripsikan pengertian Haloalkana
2. Mendiskripsikan kegunaan haloalkana
3.
Mendiskripsikan
cara pembuatan haloalkana
D. MANFAAT PENULISAN
Tulisan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca, kususnya
para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro, agar dapat lebih jelas bagaimana.
Tatacara pemberian nama-nama, penggunaan dan pembuatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Tata nama haloalkana :
1. Rantai utama dipilih rantai atom karbon terpanjang yang mengandung atom halogen
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mengikat dan/atau berdekatan dengan atom C yang mengikat halogen
3. Nama halogen ditulis terlebih dahulu disusul nama alkananya.
Contoh :
1. CH3CH2CH2Br (bromometana)
2. CH3CH2Cl (kloroetana)
pemberian nama
alkil halide dapat dilakukan dengan dua cara:
4 3 2 1
CH3 CH –CH CH : 3-kloro-2-flurobutana
CI F
Sistem IUPAC
Alkil
halide diberi nama dengan awalan halo-
Contoh:
CH3 F CH3-CH2-CI CH3-CH-CH3
Br
Fluorometana kloroetana 2-bromopropana
Jika
tredapat lebih dari satu atom halogen, maka diberi nama di=2,tri=3 dan tetra=4
untuk menyatakan jumlah atom halogen tersebut.
Contoh:
CH
2CI – CH 2CI CHCI3 CCI4
1,2-diklorometana Trikloromrtana 2-bromoproana
Gugus-fungsional trivial
Dalam
pemberian nama alkil halide diawali dengan gugus alkil, diikuti nama halidanya.
Tipe alkil halida berdasarkan struktur bagian alkilnya dapat dibagi
menjadi empat yaitu
metal,primer,sekunder, tersier. Metal halide (RX) satu hydrogen dari metana
digantikan oleh sebuah halogen
Contoh:
C H 3 --
F C H 3
– C H 2 – C I C
H 3 – C H – C H 3
Br
Metil
fluorida Etil klorida Isopropil bromide
CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Dengan demikian zat ini memiliki banyak kegunaan.
CFC digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut untuk pembersihkeringan dan untuk tujuan-tujuan pengeringan minyak.
Sayangnya, CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan.
CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon dioksida.
Di sisi lain, terdapat jauh lebih banyak karbon dioksida di udara ketimbang CFC, sehingga
C. PEMBUATAN HALOALKANA
Pembuatan haloalkana dapat dilakukan dengan beberapa penjelasan berikut
1.
Pembuatan haloalkana dari alkana
Reaksi katalis dengan gas klorin yang merupakan
reaksi subsitusi. Reaksi ini dapat berlangsung melalaui katalis sinar matahari.
Contohnya:
CH + Cl2 CH3 Cl + HCl
Metana Monoklorometana
CH3 Cl + Cl2 CH2
Cl 2 + HCl
Monoklorometana Diklorometana
Monoklorometana Diklorometana
2.
Pembuatan haloalkana dari alkena
Reaksi alkena dengan hidrokarbon halogenida
merupakan reaksi adesi. Tempat terikatnya atom halida pada rantai karbon
tergantung pada tempat terjadinya ikatan jenuh.
Contohnya :
CH3 CH=CH2 + HCl CH3CHCH
Cl
Propena 2-kloropropana
3.
Pembuatan haloalkanan dari halogen
Reaksi alkena dengan gas kelorin merupakan reaksi
adisi , menghasilkan dihaloalkana
CH2 =CH2 + Cl2 CH2
Cl CH2 Cl
Etana
1,2
dikloroetana
4.
Pembuatan haloalkana dari alkohol
Alkohol
dapat bereaksi dengan aasam klorida, asam bromina, atau asam iodida
menghasilkan haloalkana.
Contohnya
:
C2 H5 OH + HCl
C2 H5 Cl + H2 O
Etanol etil
klorida
5.
Pembuatan haloalkana dari alkohol dengan
fosfortriklorida
Reaksi
alkohol dengan fosfortriklorida
merupakan reaksi subtitusi , menghasilkan akil klorida.
Contohnya
:
3C2 H5 OH + PCl2 `3C
2 H5 C + H3 PO3
ETANOL fosfortilorida etil klorida.
BAB
III
PENUTUP
Demikian makalah tetang Haloalkana dalam kimia
organik, semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi kita semua
Kesimpulan
Haloalkana adalah
senyawa hidrokarbon yang mengikat satu atau lebih unsure halogen (F,Cl,Br,I). Cara pemberian nama senyawa
haloalkana, yaitu menyebutkan atom halogen (F=flour, Cl=cloro,Br=bromo,I=iodo) diikuti nama alkana yang mengikatnya
1.
Rantai utama dipilih rantai
atom karbon terpanjang yang mengandung atom halogen
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mengikat dan/atau berdekatan dengan atom C yang mengikat halogen
3. Nama halogen ditulis terlebih dahulu disusul nama alkananya.
2. Penomoran dimulai dari atom C yang mengikat dan/atau berdekatan dengan atom C yang mengikat halogen
3. Nama halogen ditulis terlebih dahulu disusul nama alkananya.
0 komentar:
Posting Komentar