BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan
Awal
Kemampuan awal adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang sebelum mendapatkan perlakuan lebih lanjut. Kemampuan
awal yang dimiliki siswa merupakan persyaratan yang memang sudah sewajarnya
dimiliki siswa sebagai modal dalam mempelajari pengetahuan selanjuynya dalam
belajar, kemampuan awal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa sebelum
memperoleh pembelajaran . Selanjutnya kemampuan awal yang dimiliki siswa ini
dilakukan proses belajar mengajar, sehingga diharapkan menghasilkan hasil
belajar yang lebih baik.
Sebagaimana
definisi belajar yang dikemukakan oleh James O,Whittaker (dalam Djamarah,
2002;12) menyatakan “Belajara sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. Seperti yang diungkapkan oleh
Muhammad Ali (1984;54) bahwa “seseorang dapat memiliki kemampuan (hasil
belajar) dengan baik bila sebelumnya telah memiliki kemampuan yang lebih rendah
dari bidang sama”. Selain itu dikatakan pula oleh Nasution (1987;165) “ konsep
awal itu perlu untuk memperoleh dan mengkouni kasikan pengetahuan selanjutnya”.
Dengan menguasai konsep awal kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan baru akan
lebih muda.
9
|
10
|
Adapun
kreteria kemampuan awal siswa berdasarkan kreteria ketuntasan minimal di SMA
PGRI 1 Punggur mata pelajaran ekonomi yaitu nilai
60
tuntas dan nilai
60
tidak tuntas.
B. Penguasaan
konsep Ekonomi
Sebelum
mengkaji lebih dalam mengenai konsep belajar ekonomi, maka terlebih dahulu dimengerti
bahwa konsep memiliki cirri-ciri, sebagaimana Ratna Wilis dan Ruchy Subekti
(1983;103) menyatakan cirri-ciri konsep adalah sebagai berikut :
1. Konsep
merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau sekelompok konsep semacam
simbul.
2. Konsep
itu timbul dari hasil pengalaman atau fakta, konsep merupakan suatu
generalisasi.
3.
11
|
4. Suatu
konsep dianggap kurang tepat disebabkan timbulnya fakta baru dalam konsep yang
bersangkutan mengalami perubahan.
Guna
menunjang keberhasilan proses pembelajaran, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi, diantaranya diperlukan pemahaman konsep dasar, kemampuan menganalisa.
Hal itu merupakan pengetahuan yang mendasar yang harus dikuasai siswa dalam
mencapai keberhasilan belajar. Seperti yang dijelaskan Rus Effendi (1980;138)
memberikan pengertian konsep sebagai berikut “konsep adalah ide abstrak yang
memungkinkan kita mengelompokkan benda (objek) kedalam contoh dan mencontoh
dengan adanya konsep itu memungkinkan kita memisahkan objek”,
Berdasarkan
pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa para siswa dapat menggunakan ide
abstrak yang berupa tanda atau simbul dalam memahami suatu materi.
Konsep
merupakan pengetahuan baru dan lama yang digabungkan ke dalam buah pikiran
siswa,sehingga siswa memiliki pengetahuan yang baik dan dapat mengembangkan
pengetahuannya.
Tujuan
akhir dalam setiap kegiatan pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami
maksud pemberian suatu materi atau konsep e3konomi, serta dapat menangkap
maknanya. Disini siswa tidak sekedar tahu, tetapi juga memanfaatkan bahan-bahan
yang telah dipahami.
Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Sardiman (2006;43) bahwa :
Tujuan akhir tujuan
pembelajaran adalah penguasaan konsep oleh siswa
yang diartikan sebgai penguasaan sesuatu
dengan pikiran, mengerti secara
mental makna dan filosofinya, maksud dan
implikasi serta aplikasinya,
sehingga siswa dapat memahami situasi.
12
|
Keberhasilan
penguasaan suatu konsep ekonomi oleh siswa ditentukan oleh banyak faktor,
Diantaranya penguasaan konsep ekonomi akan berhasil bila efektivitas dalam
proses pembelajaran terjaga, dalam hal ini dituntut kerjasama antara guru dan
siswa.
Bloom
dalam Arikunto (1995;155) memberkan klasifokasi mengenai tahap-tahap kemampuan
seseorang dalam menguasai suatu materi pelajaran diurutkan dari tingkat
terendah hingga tetinggi, yaitu :
1. Mengenal
dan mengingat kembali (Recall)
Dalam pengenalan, siswa diminta untuk
memilih sau atau dua atau lebih jawaban. Berbeda dengan mengenal, maka dalam
mengingat kembali siswa diminta untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta
fakta yang sederhana.
2. Pemahaman
(Comprehension)
Dengan pemahaman, siswa diminta untuk
membuktikan bahwa ia memahami hubungan sederhana diantara faktor-faktor atau konsep.
3. Penerapan
atau aplikasi (Applicattion)
Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa
dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abtraksi
tertentu (konsep, hokum dalih, gagasan dan cara) secara tepat untuk diterapkan
dalam situasi baru dan menerapkan secara benar.
4. Analisis
(Analysis)
Dalam tugas analisis, siswa diminta untuk
menganalisa suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar.
5. Sintesis
(Syntesis)
Dalam soal sintesis ini siswa diminta
untuk melakukan generalisasi.
6. Evaluasi
(Evaluation).
13
|
Hal
senanda yang memperkuat pendapat Bloom juga diungkapkan oleh Slameto (2001;147)
yaitu :
Judul-judul utama bidang kognetif
mencakup pengetahuan dan ketrampilan dan kemampuan intelek, kemampuan menyatakan
kembali pengetahuan dalam kata-kata baru, aplikasi(dapat menggunakannya) analisis (dapat memisahkan kedalam
bagian-bagian dan membuat hubungan antara ide-ide yang implicit), sintesis (kemampuan menghasilkan keseluruhan
untuk menghasilkan rencana operasi) dan
korelasi, evaluasi ( mampu menilai materi-materi untuk tujuan tertentu).
Berdasarkan
kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa apa yang diperoleh siswa sifatnya
bertahap dan memiliki tingkatan yang jelas dari awal hingga pada tahap akhir yaitu
mampu melakukan evaluasi. Meskipun pada penelitian ini hanya melihat kesulitan
penguasaan konsep sampai pada tahap analisis.
Secara
jelas Daryanto (1999;102) menggambarkan sistem klasifikasi Bloom sebagai
berikut:
Penilaian
|
Evaluasi
|
Syntesis
|
Analysis
|
Applicatioan
|
Comprehension
|
Knowledge
|
Sintesis
|
Pengtahuan
|
Analisis
|
Penerapan
|
Pemahaman
|
14
|
1. Mengenal
dan mengingat kembali
2.
Pemahaman
3.
Penerapan atau aplikasi
Konsep
ekonomi yang dimaksud adalah bagaimana siswa mampu mengenal dan mengingat
kembali materi, memahami, menerapkan dan bisa menganalisis konsep-konsep dari
materi-materi yang telah disampaikan oleh guru sebagai hasil dari proses
belajar mengajar yang dilakukan, karena hasil menjadi tolok ukur dari keberhasilan
dari proses yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
dicapai.
Lebih
lanjut Daryanto (1999;104-110) memberikan
penjelasan tentang soal yang sesuai untuk mengukur tahap-tahap kemampuan
seseorang sebagai berikut :
1. Mengenal
dan mengingat kembali (Recall), bentuk soal yang sesuai untuk mengukur
kemampuan ini adalah : benar-salah, isian atau jawaban singkat, menjodohkan,
dan pilihan ganda
2. Pemahaman
(Comprehension), bentuk soal ini yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini
adalah pilihan ganda.
3. Penerapan
(Application), bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah soal
baru yang serupa tapi tidak sama.
4. Analisis
(Analysis), bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan
ganda dan uraian.
Setiap guru perlu menghubungkan pembelajaran yang akan diberikan
dengan pengetahuan yang dimiliki siswa ataupun pengalamannya, dengan demikian anak
akan memperoleh hubungan antara pengetahuan sebelumnya dengan yang sedang atau
akan dijalani. Roestiyah (1982;27) menyatakan bahwa :
15
|
Menurut Nasution (1991;92), faktor-faktor yang mempengaruhi
penguasaan siswa diantaranya :
1. Bakat
untuk mempelajari sesuatu
2. Mutu
pengajaran
3. Kesanggupan
memahami pengajaran
4. Ketekunan
5. Waktu
yang tersedia untuk belajar.
Bila
semua faktor tersebut terpenuhi, siswa akan dengan mudah memahami atau
menguasai suatu materi atau konsep ekonomi yang diberikan padanya.
Dari
pendapat-pendapat tentang beberapa hal yang berkaitan dengan konsep maka dapat
disimpulkan bahwa penguasaan konsep ekonomi merupakan hasil yang diperoleh
siswa setelah melakukan proses belajar mengajar, dengan mengetahui
cirri-cirinya, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya dan tingkatan
dalam penguasaan konsep ekonomi itu senddiri.
C. Hasil
Belajar
Belajar
adalah kata sudah akrab didengar oleh masyarakat, bagi para pelajar atau bahkan
mahasiswa belajar merupakan kata yang
selalu diungkapkan dan dicoba untuk selalu dilaksanakan karena itu
merupakan kewajiban yang harus dijalankan. Seharusnya belajar merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari manusia disaat ini, mengingat segala pengetahuan
berasal dari belajar, dengan kata lain tanpa belajar manusia tidak akan
berkembang dan hanya menjadi mahluk yang statis dan mungkin bodoh.
16
|
Menurut
James O, Whittaker (dalam Djamrah, 2002;12) mengatakan “Belajar sebagai proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”
Sependapat
dengan itu Hamalik (2002;154) mengatakan “Belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman” lebih lanjut ia mengatakan
“Belajar yang dilakukan oleh manusia adalah bagian dari hidupnya, berlangsung
seumur hidup, kapan saja, baik disekolah, dijalanan, dalam waktu yang tidak
dapat ditentukan sebelumnya”.
Dari
pendapat diatas, dapat diketahui bahwa belajar adalah proses yang dilakukan
untuk menimbulkan dan merubah tingkah laku manusia, dengan tanpa terikat waktu
dan tempat. Dengan belajar manusia dapat mengerti dan memiliki pengetahuan yang
lebih luas. Maka jelas bahwa belajar yang dilakukan adalah mempunyai tujuan,
yaitu hasil belajar yang baik.
Hasil
belajar dapat menjadi barometer begi pembelajaran itu sendiri, apakah belajar
yang dilakukan sudah memenuhi sasaran atau belum, kesemuanya tercermin dalam
hasil belajar siswa dan tingkah laku pengetahuannya.
17
|
Sehubungan
dengan itu Winkel (1986;15) menyatakan bahwa “ Hasil belajar adalah merupakan
akibat yang ditimbulkan dari perbuatan belajar, yang wujudnya adalah perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang sifatnya konstan atau
tetap”.
Hamalik
(2002;155) menyatakan bahwa :
Hasil belajar nampak sebagai perubahan
tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan
menjadi sopan dan sebagainya.
Lebih rinci lagi
Hamalik (2004;30) menerangkan bahwa :
Bukti bahwa orang telah belajar
terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku manusia
terdiri dari sejumlah aspek, adapun aspek-aspek tersebut adalah: (1)
pengetahuan, (2) pengertian, (3) kebiasaan, (4) ketrampilan, (5) apresiasi, (6)
emosional, (7) hubungan social, (8) jasmani, (9) etis atau budi pekerti, (10)
sikap.
Depdiknas
(2002;11) menyatakan bahwa “hasil belajar mencerminkan keluasan dan kedalaman
serta kerumitan kompetensi yang dirumuskan dalam pengetahuan, prilaku, ketrampilan,
sikap dan nilai yang dapat diukur dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
tertentu”.
18
|
Melihat
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan usaha
siswa dalam kegiatan belajar dimana akan diperoleh perubahan berupa penguasaan
sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang tampak dari tingkah laku
siswa.
Dari
definisi tentang hasil belajar ekonomi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
hasil belajar ekonomi merupakan hasil usaha siswa dalam kegiatan belajar
ekonomi dimana akan diperoleh perubahan berupa penguasaan sejumlah pengetahuan,
sikap dan ketrampilan yang tampak dari siswa.
Hasil
penelitian dapat berupa angka, misalnya bentuk nilai 75 sebagai batas
penguasaan. Artinya jika seorang siswa sudah mencapai nilai 75 atau lebih untuk
kompetensi dasar tertentu maka dikatakan siswa itu berhasil, akan tetapi jika
seorang siswa belum mencapai nilai 75, maka siswa tersebut dikatakan belum
berhhasil (Depdiknas, 2003;25)
Guru
mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Punggur menggunakan standar penilaian
dengan batas penguasaan 60, artinya jika siswa belum mencapai nilai 60, maka
siswa tersebut belum mencapai ketuntasan yang diharapkan, sehingga siswa perlu
diberikan remedial. Apabila sudah mencapai nilai 60 atau lebih maka siswa
tersebut telah mencapai ketuntasan.
Berdasarkan
asumsi dari SMA PGRI 1 Punggur kreteria hasil belajar siswa yang nilainya
60
dikatan tuntas dan siswa yang mendapat nilai
60
dikatakan belum tuntas.
D. Hubungan
Antar Variabel Penelitian
Sesuai dengan pendapat yang di
kemukakan oleh Sardiman (2006;43) bahwa tujuan akhir pembelajaran adalah penguasaan konsep oleh
siswa yang diartikan sebagai penguasaan
sesuatu dengan pikiran, mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud
dan implikasi serta aplikasinya, sehingga
siswa dapat memahami situasi.
Dari
pendapat diatas, dapat simpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan
untuk menimbulkan dan merubah tingkah laku manusia, dengan tanpa terikat waktu
dan tempat atau unsur-unsur pembelajaran yang dimana siswanya menjadi subyek
pembelajaran untuk membangun kemampuan awal siswa dalam aspek kerjasama dengan
pembelajaran lebih efektif. Dengan belajar manusia dapat mengerti dan memiliki
pengetahuan yang lebih luas. Maka jelas bahwa belajar yang dilakukan adalah
mempunyai tujuan, yaitu hasil belajar yang baik.
E.
19
|
1. Kerangka
Pikir
Mujiman
(1981;33) berpendapat bahwa “kerangka piker adalah suatu konsep yang berisikan
hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dalam rangka memberikan
jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti”. Dalam penelitian ini penulis
hanya membahas masalah hubungan kemampuan awal dan penguasan konsep dengan
hasil belajar siswa, sedangkan faktorlain yang mungkin dapat mempengaruhi hasil
belajar sementara diabaikan, guna menjelaskan hubungan antar variable terikat.
Penulis membuat kerangka piker dengan model sebagai berikut :
KEMAMPUAN AWAL (X1)
Nilai pre-tes mata pelajaran ekonomi
|
PENGUASAAN KONSEP (X2)
X2.1. Mengenal dan mengingat kembali
X2.2. Pemahaman siswa
terhadap materi
X2.3. Aplikasi atau penerapan
|
HASIL BELAJAR (Y)
|
Proses Pembelajaran
|
Gambar 1. Model teoritis hubungan dari
kedua variable bebas (X1 dan X2) dengan
varrabel terikat (Y)
Kemampuan awal siswa akan berhubungan dengan penguasaan
konsep siswa yaitu kemampuan mengingat, memahami dan menerapkan. Penguasaan
konsep ekonomi yang dimiliki siswa akan berhubungan dengan hasil belajar siswa
Dengan kata lain siswa yang memiliki kemampuan awal tignggi akan mudah
menguasai konsep ekonomi yang diberikan kepadanya dan bila siswa telah
menguasai konsep ekonomi maka hasil belajarnya akan tinggii.
2.
20
|
Adapun kerangka operasional
meruoakan paduan operasional dari pelaksanaan penelitian, dalampenelitian ini
adalah ;
Gambar 3. Paradigma Penelitian
|
Kemampuan awal (X1)
|
Penguasaan konsep (X2)
|
Hasil Belajar (Y)
|
PBM
|
3.
Paradigma.
Menurut
Arikunto (1993;55) Paradigma adalah “ suatu gagasan tentang letak persoalan
atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas”
Berdasarkan
pendapat diatas dapat diketahui bahwa paradigm adalah suatu teknik yang
digunakan untuk memandang suatu masalah atau gejala dalam penelitian secara
lebih jelas. Dalam penelitian ini penulis membuat paradigm sebagai berikut :
Tujuan Pembelajaran
|
Latar Belakang Masalah
|
21
|
Masalahh
|
Kajian Pustaka
|
Hipitesis
|
Kemampuan Awal
|
Nilai Hasil Pre-Tes
|
Penguasaan Konsep
|
PBM
|
Mengenal dan mengingat kembali
|
Pemahaman
|
Aplikasi atau
Penerapan
|
Evaluasi
|
Hasil Belajar
|
Uji Statistik
|
Tolak
|
Terima
|
Belajar merupakan proses yang dilakukan dalam rangka mencapai suatu hasil yang baik. Dalam proses belajar terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya kemampuan awal siswa dan penguasan konsep ekonomi siswa. Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh dari kemampuan awal dan penguasaan konsep ekonomi maka perlu dilakukan pengkajian secara mendalam. Hasil dari evaluasi akan memberikan gambaran seberapa kuat hubungan kemampuan awal dan penguasaan konsep ekonomi terhadap hasil belajar ekonomi siswa. Jika memang ada hubungan maka hipotesis yang telah diungkapkan terbukti dan sesuai dengan pendapat para ahli, dan jika tidak maka hipotesis akan ditolak, dengan demikian hipotesis tidak terbukti dan teori yang menunjang perlu dilakukan pengkajian lebih dalam.
22
|
F. Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang masih perlu dikaji
kebenarannya. Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Ada
hubungan yang erat antara kemampuan awal dengan hasil belajar siswa kelas X SMA
PGRI 1 Punggur Tahun Pelajaran 2010/2011
2. Ada
hubungan yang erat antara penguasaan konsep dengan hasil belajar siswa kelas X
SMA PGRI 1 Punggur Tahun Pelajaran 2010/2011
3. Ada
hubungan yang erat antara kemampuan awal dan penguasaan konsep dengan hasil
belajar siswa kelas X SMA PGRI 1 Punggur Tahun Pelajaran 2010/2011.
0 komentar:
Posting Komentar