Manusia merupakan makhluk social
yang tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan interaksi dengan lingkungan
sekitar. Di sekitar kita, juga terdapat berbagai makhluk hidup. Sebagai
manusia, kita juga dikelilingi manusia lainnya. Masing-masing melakukan
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, bergerak, dan
berkembang biak untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan pun melakukan
fotosintesis dan bernapas untuk mempertahankan hidupnya. Begitu pun dengan
hewan, mereka melakukan aktivitas untuk melangsungkan hidupnya. Semua makhluk
hidup saling berinteraksi dan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya.
Selain makhluk hidup, di lingkungan juga terdapat udara, angin, air, tanah,
cahaya dan lain-lain yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Semua itu
merupakan benda tidak hidup.
Makhluk hidup dan lingkungan
hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya saling
mempengaruhi. Sebagai contoh adalah cacing tanah yang hidup di dalam tanah
lembab. Tanah lembab memiliki ciri-ciri seperti kadar air, suhu,
kelembapan, dan kandungan zat organic yang sesuai dengan kebutuhan hidup cacing
tanah. Di dalam tanah, cacing tidak hidup sendiri tetapi terdapat berbagai
makhluk hidup lain, misalnya keluwing, berbagai jenis bakteri, tumbuhan paku,
semut, paku, dan lumut. Semua makhluk hidup merupakan komponen abiotik.
sedangkan yang bukan makhluk hidup (tanah, suhu, kelembapan, air, dan kandungan
zat organic) merupakan komponen abiotik.
Komponen Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup
adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik
bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan
organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme,
yaitu:
- Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
- Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
- Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
- Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.
Komponen
Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
- Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
- aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
- anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
- fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
0 komentar:
Posting Komentar