Peta Konsep
Biologi Kehidupan
Kelas X
Dari tabel diatas kita
dapat melihat bahwa Biologi bagi kehidupan dibagi menjadi 3 pemahaman seperti
pada skematik diatas.
Objek Biologi
Biologi merupakan ilmu
tentang makhluk hidup. Biologi termasuk salah satu ilmu tertua yang telah
dikenal sejak zaman prasejarah. Segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk
hidup dapat kalian temukan dalam biologi. Dalam bab ini kalian diajak
menjelajahi ruang lingkup biologi. Makhluk hidup di dunia ini banyak macam
dan jenisnya, sehingga kesulitan untuk mempelajarinya. Untuk memudahkan dalam
mengenal dan mempelajarinya maka diciptakanlah suatu sistem pengelompokan
(klasifikasi makhluk hidup). Perhatikan bagan di bawah ini:
Konsep-konsep tentang
Asal Mula Kehidupan
Ada beberapa konsep
tentang asal mula kehidupan, yaitu:
a. Kehidupan asalnya
dari lautan
Di biosfer terdapat
bermacam-macam materi yang mengandung energi. Materi dan energi yang berasal
dari lereng gunung, lembah mengalir terbawa arus air ke sungai yang akhirnya
menuju ke lautan. Di lautan terkumpul materi yang berupa zat-zat kimia berupa
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2).
Dengan adanya gelembung larutan unsur-unsur tersebut terjadi reaksi kimia dan
pada suhu tertentu akan menghasilkan zat hidup yang berupa protein. Zat hidup
itu selanjutnya akan mengalami evolusi yang akhirnya menjelma menjadi makhluk
hidup. Makhluk hidup yang masih sangat sederhana yang disebut virus.(Harliyono,
1999:6)
b. Kehidupan asalnya
dari udara
Teori ini telah
dibuktikan oleh Prof. Urey dibantu oleh asistennya Stanley Miller. Teorinya
disebut teori Urey dan percobaannya disebut percobaan Miller. Senyawa-senyawa
kimia yang ada di lapisan atas biosfer apabila terkena panas akan menguap. Di
atmosfer terkumpulah uap, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan karbon. Pada saat
terjadi halilintar yang merupakan energi listrik alam, menyebabkan uap-uap tadi
dapat berhubungan dan terjadilah reaksi kimia. Hasil dari reaksi tersebut
adalah zat yang berupa protein. Zat tersebut pada keadaan suhu tertentu akan
menjelma menjadi zat hidup selanjutnya berkembang menjadi makhluk hidup.
2. Teori Asal-usul
Kehidupan
Teori asal-usul
kehidupan, yaitu:
a. Teori abiogenesis (generatio spontanea)
Pada abad ke-17
Aristoteles menyatakan bahwa makhluk hidup itu terjadi dengan mendadak atau
secara spontan (abiogenesis atau generatio spontanea). Teori ini didukung oleh
Leeuwenhook (pencipta mikroskop). Secara kebetulan Leeuwenhook mengambil sedikit
air yang di dalamnya terendam jerami yang busuk, ternyata di dalam air tersebut
ditemukan organisme hidup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makhluk
terjadi begitu saja berasal dari benda mati.
b. Teori biogenesis
Teori ini tokohnya
adalah Lazzaro Spallanzani, Francisco Redi, dan Louis Pasteur. Teori ini
berhasil menggugurkan teori abiogenesis. Teori biogenesis mengemukakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Semboyannya "omne vivum ex
ovo, omne vivum ex vivo", yang artinya kejadian makhluk hidup berasal dari
telur, kejadian makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada. Pada
percobaan F. Redi menggunakan daging. Ternyata hasilnya Botol I (daging ditutup
rapat) tidak ada mikroba, Botol II (ditutup dengan kain kasa) ada sedikit
mikroba, Botol III (daging tidak ditutup) hasilnya banyak mikroba. Spallanzani
mengadakan percobaan dengan air kaldu yang perlakuannya sama seperti percobaan
F. Redi. Hasilnya sama dengan percobaan F. Redi. Louis Pasteur mengadakan
percobaan dengan air kaldu yang ditempatkan pada labu berleher angsa. Hasil
percobaannya sama dengan apa yang dilakukan F. Redi dan Spallanzani, yaitu
menolak teori Abiogenesis.
3. Organisasi Kehidupan
Tingkatan organisasi
kehidupan dari yang terkecil sampai terbesar, yaitu:
a. Sel
1) Teori sel
1) Teori sel
Sejak penemuan
mikroskop sederhana oleh Antonie Van Leeuwenhook (1623 - 1723) pada abad ke-16,
penelitian di bidang biologi semakin berkembang pesat, yaitu:
a) Theodor Schwann (1810 - 1882) mengemukakan bahwa sel
merupakan struktur terkecil dari hewan.
b) Mathias Jacob
Schleiden (1804 - 1881) menyatakan bahwa sel adalah struktur terkecil dari
tumbuhan.
c) Baron George Cuvier (1769 - 1832), pelopor ilmu
anatomi perbandingan.
d) Carolus Linnaeus (1707 - 1778), perintis ilmu taksonomi.
e) Johann Gregor Mendel (1822 - 1884), pelopor ilmu
genetika.
f) Charles Darwin (1809 - 1882), pencetus teori evolusi.
2) Bagian-bagian sel
2) Bagian-bagian sel
a) Selaput plasma dan dinding selSelaput plasma terdiri dari dua lapisan lipoprotein, yaitu:
(1)
Lapisan luar terdiri dari protein yang
mudah dilalui oleh molekulmolekulzat kimia.
(2)
Lapisan dalam terdiri dari lemak (lipid)
yang bersifat selektif (memilih) terhadap molekul-molekul zat kimia dan
hanya molekul yang dapat larut dalam lemak saja yang dapat masuk. Fungsi
selaput plasma mengatur transportasi zat-zat dari sel ke sel. Dinding sel
terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan
merupakan hasil proses hidup dari protoplasma. Dinding sel primer adalah
dinding sel yang dibentuk sewaktu sel membelah, dan setelah sel mengalami
penebalan berubah menjadi dinding sekunder.
Dinding sel berfungsi
untuk:
(1) Melindungi bagian sel yang berada di dalamnya.
(2) Sebagai jalan masuk dan keluar air beserta zat-zat
terlarut.
(3) Memberi bentuk sel dan memperkokoh sel.
(4) Bersama-sama vakuola berperan dalam menjaga turbiditas
sel.
b) Sitoplasma
b) Sitoplasma
Cairan yang dibatasi
oleh selaput plasma dan terletak di luar inti sel. Di dalam sitoplasma ini
terjadi proses kehidupan yang penting. Pada sitoplasma ini terdapat
organel-organel sel, antara lain:
(1) Retikulum
endoplasma: Saluran yang menghubungkan inti sel dengan sitoplasma.
(2) Ribosom: Sebagai tempat terjadinya sintesis protein.
(3) Mitokondria: Tempat terjadinya respirasi sel, untuk
menghasilkan energi.
(4) Badan golgi: Berfungsi sebagai alat pengeluaran limbah
atau zat-zat dari sel.
(5) Lisosom: Berperan dalam membunuh kuman penyakit, yang
menyerang sel (alat pertahanan).
c) Inti sel (nukleus)
Terletak di dalam
sitoplasma dibatasi oleh selaput inti/dinding inti. Di dalamnya terdapat cairan
yang disebut nukleoplasma dan butir-butir inti (nukleous). Inti sel berperan
sebagai pusat pengaturan segala proses yang terjadi di dalam sel.
b. Jaringan
Yaitu kumpulan sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada
hewan terdiri dari:
1)
Jaringan epitel: Berfungsi melapisi
berbagai rongga atau di saluran tubuh dan membentuk kulit yang membungkus
tubuh.
2)
Jaringan ikat:
Berfungsi mengikat dan menghubungkan antarjaringan.
3)
Jaringan rangka/tulang:
Berfungsi menyokong, melindungi tubuh, dan menjadi alat gerak.
4)
Jaringan darah: Berfungsi mengedarkan
zat makanan dan oksigen maupun mengangkut sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
5)
Jaringan saraf:
Berfungsi mengoordinasikan dan meneruskan rangsang (stimulus).
6)
Jaringan otot:
Berfungsi bersama dengan jaringan tulang mendukung fungsi gerak.
Jaringan pada tumbuhan terdiri dari:
1. Jaringan epidermis: Berfungsi melindungi permukaan
tubuh tumbuhan.
2. Jaringan mesofil: Berfungsi membuat makanan dengan
proses fotosintesis.
3.
Jaringan parenkim (dilengkapi
plastida):Plastida yang terkena cahaya matahari sebagai tempat fotosintesis.
Plastida yang tidak terkena cahaya matahari sebagai cadangan makanan.
4.
Jaringan pembuluh (berupa xilem dan
floem): Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke
daun. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
5. Jaringan sklerenkim: Berfungsi menyokong dan
menguatkan tubuh tumbuhan.
6. Jaringan meristem: Berfungsi menghasilkan sel-sel baru
untuk pertumbuhan.
b. Organ
Merupakan struktur
tubuh yang kompleks yang terdiri dari kumpulan jaringan.
Organ pada hewan Dibedakan menjadi 2:
Organ pada hewan Dibedakan menjadi 2:
a) Organ luar, misalnya: tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, mata.
b) Organ dalam, misalnya: hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru, saraf.
Organ pada tumbuhan
a) Akar: Berfungsi menyerap air dan zat-zat makanan,
memperkukuh berdirinya batang, menyimpan cadangan makanan, dan alat
perkembangbiakan vegetatif.
b) Batang: Berfungsi sebagai tempat tumbuhnya daun, alat
penyimpanan cadangan makanan, alat perkembangbiakan vegetatif, alat
ntransportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil asimilasi dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.
c) Daun: Berfungsi sebagai tempat fotosintesis, tempat
menyimpan bahan makanan, alat perkembangbiakan vegetatif (pada tumbuhan
tertentu), alat evaporasi (penguapan), dan alat respirasi (melalui stomata).
d) Bunga: Berfungsi sebagai alat pembentuk sel kelamin.
e) Buah: Berfungsi menghasilkan biji yang mengandung
embrio atau lembaga sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
d. Sistem organ
Yaitu kelompok berbagai
organ yang bekerja sama untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sistem organ
akan membentuk organisme (individu). Contoh sistem organ, yaitu:
1. Sistem peredaran darah tersusun atas organ jantung,
pembuluh darah, darah.
2.
Sistem pernapasan tersusun atas organ
hidung, tenggorokan, paruparu. Pada tumbuhan sistem organ tidak ada, sebab
masing-masing organ pada tumbuhan sudah berperan secara langsung untuk
kehidupan individu tumbuhan.
e. Individu
Individu (organisme)
terbentuk dari beberapa sistem organ. Individu (organisme) tidak ada yang bisa
menyendiri, semua berinteraksi atau sering berhubungan.
f. Populasi
Merupakan kelompok
individu dari satu spesies yang menduduki areal tertentu. Tempat tinggalnya
disebut habitat.
g. Komunitas
Merupakan populasi
semua macam spesies yang menduduki suatu habitat. Spesies dalam komunitas dapat
berperan sebagai produsen, konsumen, pengurai, dan detritrivor. Contoh
komunitas yaitu komunitas sawah (ada populasi belalang, ada populasi padi, ada
populasi ular, dan lain-lain).
h. Ekosistem
Berasal dari kata
oikos yang berarti rumah sendiri dan systema yang berarti terdiri atas
bagian-bagian yang utuh atau saling memengaruhi. Ekosistem adalah sistem yang
dibentuk di suatu daerah, di mana komponen makhluk hidup dengan lingkungannya
terdapat hubungan timbal balik atau saling memengaruhi atau sebagai satu
kesatuan yang utuh. Dalam ekosistem terdapat komponen-komponen: abiotik,
produsen, konsumen, dan pengurai. Keseimbangan ekosistem tergantung kepada
komposisi dan hubungan keempat komponen tersebut. Ilmu yang khusus mempelajari
ekosistem disebut ekologi.
i. Bioma
Berasal dari kata bios
yang berarti hidup. Bioma merupakan masyarakat umum dari kehidupan organisasi
yang mencapai klimaks dalam suatu wilayah di permukaan bumi ini, seperti tundra
(kehidupan padang lumut), savana (kehidupan di padang rumput), gurun (kehidupan
di padang pasir, sebagian besar dihuni golongan kaktus), dan hutan (mencakup
hutan homogen seperti hutan berdaun jarum (pinus) dan hutan heterogen yang
dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan). Kondisi lingkungan untuk pertumbuhan
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor iklim makro dan iklim mikro, karena
ditentukan oleh faktor letak geografis dan intensitas cahaya matahari yang
diterimanya, juga faktor ketinggian tempat-tempat.
B. Cabang-cabang Biologi
Biologi sebagai ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan munculnya
cabang-cabang biologi yang merupakan pengembangan ilmu-ilmu terapan untuk
kegiatan tertentu.
Adapun cabang-cabang
biologi antara lain:
1. Botani : mempelajari mengenai tumbuhan.
2. Zoologi :
mempelajari mengenai hewan.
3. Evolusi : mempelajari perubahan makhluk hidup dari masa ke masa dalam waktu
yang lama dan sangat lambat.
4. Embriologi : mempelajari perkembangan makhluk hidup
mulai dari telur sampai dewasa.
5. Genetika : mempelajari cara penurunan sifat-sifat
orang tua kepada keturunannya.
6. Klasifikasi : mempelajari cara mengadakan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan kelas-kelas tertentu.
7. Taksonomi : mempelajari makhluk hidup berdasarkan
taksontakson atau kelompok tertentu.
8. Anatomi : mempelajari susunan dalam dari tubuh makhluk
hidup.
9. Fisiologi : mempelajari kefaalan (gejala hidup) dari
makhluk hidup.
10. Morfologi : mempelajari susunan bentuk luar dari
makhluk hidup.
11. Bakteriologi : mempelajari mengenai bakteri.
12. Palaentologi : mempelajari peninggalan-peninggalan
zaman purbakala.
13. Ekologi : mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
14. Bioteknologi : mempelajari rekayasa genetika.
15. Teralogi : mempelajari tentang cara perkembangan
embrio.
C. Peran Biologi
Sebagai ilmu
pengetahuan, biologi tidak berdiri sendiri melainkan erat hubungannya dengan
ilmu-ilmu pengetahuan yang lain, bahkan besar peranannya bila dikaitkan dengan
kebutuhan manusia. Biologi modern mampu membuka tabir rahasia alam yang banyak
dijumpai dalam alam kehidupan dan sangat berguna bagi kemajuan dan
kesejahteraan manusia. Peranan biologi terhadap ilmu-ilmu lain, yaitu biologi
sebagai ilmu pengetahuan tentu tidak dapat berdiri sendiri melainkan
berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lain. Sifat hubungan itu kadangkala biologi
merupakan sumber atau bagian terpenting, tapi sering juga berupa pelengkap
dalam memahami suatu ilmu pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar