PENYIAPAN PREPARAT MIKROORGANISME
HIDUP UNTUK PENGAMATAN MIKROSKOPIS
Kelompok 1
Abtrak,
1. Pendahuluan
Tarigan
( 1988: 30) menyatakan bahwa ptreparat basah (wet preparation) dapat dibuat dengan cara meneteskan setetes cairan
yang mengandung mikroba keatas sebuah
kaca objek dan di tutup dengan kaca penutup (converslip) untuk mencegah
penguapan cairan dan timbulnya gelembung udara, preparat di bubuhi petrolium
jelly agar coverslip dan kaca objek
menjadi rapat
Michael (2007:35) menyatakan bahwa
terdapat dua teknik umum yang di gunakan dalam pengecatan mikroskop cahaya dan
dua teknik umum digunakan untuk persiapan material atau spesimen pengamatan.
Dalam menggunakan preparat basah
memiliki kekurangan yaitu kurang praktis dalam pembuatannya harus di hindarkan adanya
gelembung-gelembung dan jika ada gelembung maka harus di ulang pembuatannya
dari awal (Ahmad khoir:2012 (online))
Agus (2009:13) menyatakan bahwa
preparat basah dan tetes gantung memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang
tersuspensi dalam cairan untuk mengetahui motilitas atau proses-proses
pengamatan dalam keadaan utuh.
Volk (1988:60) menyatakan bahwa
preparat tetes gantug dapat di buat yaitu dengan cara setetes suspensi
mikroorganisme di tempatkan di bagian tengah sebuah kaca penutup, kemudian
bagian tepi kaca penutup. Kemudian bagian tepi kaca penutup ini di olesi dengan
“potroleum jelly” misalnya vaselin.
Sebuah kaca objek khusus yang pada bagian tengahnya cekung di rapatkan pada
kaca penutup yang bervaselin dan kemudian segera di balikkan. Apabila perlakuan
ini di buat dengan cermat dan benar, maka tetesan suspensi mikroorganisme itu
tergantung pada kaca penutup dan ruang kaca obyek yang cekung tadi.
Topik
: penyiapan preparat mikroorganisme hidupmuntuk pengamatan mikroskopis
Hari
tanggal : selasa , oktober 2012
Tujuan :
mengamati pergerakan mikroba dengan menggunakan preparat basah (wet preparation) dan preparat tetes gantung
Alat dan bahan
Alat :
- Mikroskpo
- Kaca benda
- Kaca banda cukung
- Kaca penutup
- Pipet tetes
- Vaselin
- Jarum ose
- Alkohol
bahan
Biakan
mikroba dalam air rendaman jerami
Cara kerja
1. Wet
preparation
a) Meletakan
setets air rendaman jerami yang pipet ditengah – tengah kaca benda
b) Mengusap
sedikit vaselin pada seluruh kaca penutup.
c) N
Meletakan dengan hati hati kaca penutup tsb pada tetesan air dan tekan perlahan
– lahan
d) Mengamati
dengan mikroskop mulai perbesaran lemah sampai perbesaran kuat,
2. Preparat
tetes gantung
a) Mengusap
sedikit vaselin padaseluruh kaca penutup
b) Melatakan
setetes air rendaman jerami dengan pipet ditengah – tengah kaca penutup tsb
c) Memegang
kaca benda cekung dengan bagian cekunganya menghadap ke bawah.
d) Mendekatkan
kaca benda perlahan lahan pda kaca penutup
e) Tekan
perlahan – lahan sehingga vaselin menyebar dan memebentuk segel
f) Membalikan
dengan cepat kaca tersebut
g) Mengamati
dengan mikroskop mulai dari perbesaran lemah sampai kuat
Data hasil pengamatan
no
|
Gambar
preparat basah ()
|
ket
|
1
|
|
|
2
|
Preparat
tetes gantung ()
|
ket
|
|
|
|
3
|
Perparat
tetes gantung ()
|
ket
|
|
|
|
Pembahansan
Praktikum
yang telah dilakukan tentang penyiapan preparat mikroorganisme hidup untuk
pengamatan mikroskopis dengan tujuan untuk mengamati motilitas mikroba dengan
menggunakan preparat basah dan preparat gantung. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa pembuatan preparat tetes gantung yaitu dengan cara meneteskan
setetes sampel air rendaman jerami dengan pipet ditengah-tengah kaca benda.
Kemudian bagian tepi kaca penutupnya diolesi vaselin, kemudian memegang kaca benda cekung dengan cekungannya
menghadap ke bawah, setelah itu meletakkan kaca benda ini perlahan-lahan pada
kaca penutup sedemikian rupa sehingga bagaian cekung melingkupi titik . setelah
itu kaca benda menyentuh vaselin lalu tekan perlahan-lahan sehingga vaselin
menyebar dan membentuk segel. Cara membalikkan kaca tersebut dengan sangat
hati-hati dan cepat serta cermat maka tetesan suspensi (air jerami)
mikroorganisme itu tergantung pada kaca penutup sehingga dapat mencegah
evaporasi larutan yang di dalam preparat tersebut.
Pada
praktikum yang menggunakan preparat basah, dalam pembuatan preparat basah ini
dengan cara meneteskan setetes air sampel rendaman jerami diatas kaca objek
kemudian menutupnya dengan kaca penutup. Dalam pembuatan preparat kali ini
kelompok kami mengalami kesulitan. Adapun kendala-kendala dalam pembuatan
preparat basah tersebut yaitu: timbulnya gelembung udara, preparat kemudian di
berikan vaselin agar kaca coverslip dan kaca objek menjadi rapat. Apabila
gelembung udara itu muncul maka harus mengulangi dari awal. Itulah yang membuat
kelompok kami mengalami kesulitan karena adanya gelembung dalam preparat. Saat
dilakukan pengamatan di bawah mikroskop, kelompok kami mendapatkan satu
mikroorganisme yaitu Paramecium.Sp
saja. Paramecium banyak di temukan di perairan air tawar. Paramecium ini bisa
di sebut sebagai parasit organisme lain. Karena merupakan organisme yang
bersifat parasit. Paramecium termasuk ke dalam kelas ciliata karena paramecium
memiliki silia atau rambut getar. Fungsi rambut getar yaitu sebagai alat
pergerakkan selama hidupnya. Golongan dari kelas ciliata umumnya hidup pada
perairan yang banyak mengandung zat organik. Maka dari itu paramecium bisa di
gunakan sebagai indikator polusi air. Di katakan demikian karena suatu perairan
yang banyak mengandung ciliata menunjukkan
bahwa perairan tersebut sudah terpolusi oleh zat organik. Paramecium ini ujung
anteriornya tumpul sedangkan ujung posteriornya runcing. Permukaan luarnya
ditutupi oleh membran elastik yang di sebut polikel dengan cilia-cilia halus
yang tersusun dalam suatu barisan memanjang. Pada bagian ectoplasma terdapat
trichochyt yang berfungsi sebagai alat pertataran tubuh atau alat untuk
menyerang mangsanya. Pada bagian endoplasmanya terdapat bagian-bagian yang
mirip yang di miliki flagelata..
Didunia
ini banyak sekali mikroorganisme yang tidak memilkiki zat warna,sehingga
apabila dilihat mikroba ini terlihat transparan sehingga perlu dilakukan
penegcatan atau fiksasi.akan tetapi jika kita ingin memeriksa mikroba yang
masih hidup dapat digunakan teknik
pembuatan preparat. “dua macam preparat yaitu preparat basah dan preeparat kering.preparat basah dibagi
menjadi wet preparation dan preparat
tetes gantung”(maulina dan agus.2012.7)
Pada
pemeriksaan mikroorganisme dengan preparat tetes gantung didapat sejumlah
mikroorganisme yaitu .dalam pembuatan
preparat denagn teknik gantung kita harus tahu bagaimana cara
pembuatanya.awalnya setetes cairan yang mengandung mikroba (air jerami) ditempatkan
ditengah – tengah sebuah kaca penutup.kemudian bagian – bagian ditepi kaca
penutup ini di olesi vaselin.kaca objek khusus yang tengahnya cekung dirapatkan
pada kaca penutup yangberfaselin,kemudian segera dibaliakn.vaselin yang telah
dioloskan pada tepi atau pinggir kaca penutup akan menyegel atau merapatkan
kaca objek dan kaca penutup.
Alasan
untuk membuat preparat tetes gantung ini adlah untuk mengamati motilitas suatu
mikroorganisme. “motalitas adalah kemampuan dari suatu makhluk hidup untuk
bergerak dengan kekuatan sendiri”. (jeneng taringan,1989.51)
Karna
gerakan mikroorganisme dapat bergerak bebas dalam preparat gantung maka
motilitas dapat diamati. “gerak motilitas berbeda dari gerak brown,suatu
motalitas makhluk hidup selalu menuruti arah tertentu” (jeneg taringan.1989.50)
Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pengamatan
preparat basah dan gantung dapat terlihat
pergerakan atau motalitas dari mikroorganisme.
Daftar pustaka
Ahmadkhoir.2012.penyiapan preparat .http://kuplukluntur.blogspot.com.diakses pada
tanggal 12 desember 2012 pukul 13.17 WIB.
Maulina dan agus.2012.petunjuk kegiatan praktikum pengantar
mikrobiologi. UMM. Metro
Micheal,pelezer.2008.dasar – dasar mikrobiologi jilid II.jakarta.UI
Press
Tarigan,jeneng.1989.pengantar mikroboilogi. DepDikBud.
jakatra
Volk,margareth.1988.mikrobiologi dasar.jakrta.erlangga
0 komentar:
Posting Komentar