Alat CT Scan
adalah generator pembangkit sinar-x yang bila dioperasikan oleh
operator akan mengeluarkan sinar-x dalam jumlah dan waktu tertentu. Sinar
x tersebut akan melewati jaringan tubuh yang diperiksa dan ditangkap
oleh detektor. Oleh karena adanya perbedaan masa organ tubuh yang
dilewati maka gambaran yang ditangkap juga berbeda-beda densitasnya.
Inilah yang akan direkonstruksi oleh sistem komputer yang canggih
sehingga menghasilkan suatu potongan gambar organ tubuh. Di bawah ini
berupa gambar dari alat CT-Scan sendiri :
Prosedur-prosedur yang dilakukan saat proses Scan adalah :
a. Posisi terlentang dengan bagian tangan, pinggang, dan paha terkendali (diblebet).
b. Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
c. Pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudutd. Selama prosedur berlangsung pasien harus diam komputer selama 20-45 menit.
e. Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
f. Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead appron radiasi dan di posisikan di tempat yang aman agar tak terkena radiasi.
g. Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan dan hasil photo dapat langsung
diambil.
Berikut
ini hasil foto (gambar) otak yang dilakukan CT-Scan kepala dengan
potongan 5 mm di fossa posterior dan 10 mm intra cerebral :
Dari gambar baris ke dua kolom pertama dilihat bahwa ada pemudaran warna berupa titik putih yang melebar. Nah, hasil pemeriksaan radiologi menyatakan bahwa system ventricle sedikit melebar, sub arahnoid space daerah melebar.Dalam
bahasa awam, bahwa system dalam otak kecil mengalami gangguan
keseimbangan dan pelebaran daerah frontal (kepala bagian depan). Dan
hasil nya adalah aku positif sakit VERTIGO jenis gangguan otak kecil.
Bagaimana prinsip kerja alat CT-Scan ??
Alat CT-Scan ini sekilas tampak sederhana namun jika memperdalam hingga akar-akarnya sangatlah rumit. Dan kompleks. Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang dipancarkan. Dalam CT-Scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.Proses pengumpulan data intensitas radiasi terusan pada bidang irisan obyek untuk berbagai sudut dinamakan scanning atau pemayaran.
Secara umum CT-Scan terdiri atas empat bagian pokok, yaitu sumber radiasi, sistem deteksi, manipulator mekanis, dan komputer beserta penampil. Fungsisumber radiasi adalah menghasilkan radiasi, sumber ini dapat berupa generator sinar X atau radioisotop yang menghasilkan radiasi X. Sistem deteksiditentukan berdasarkan jenis radiasi yang digunakan, salah satu contoh detektor yang biasa digunakan dalam CT-Scan adalah kristal natrium iodida yang “dikotori” (itu bahasa yang tepat menurutku) dengan talium (kristalNaI(Tl). Manipulator mekanis yang digunakan berfungsi menentukan geometris gerak pemayaran yang bergantung pada keduduan CT-Scan. Komputerberfungsi
mengolah dan mengumpulkan data yang kemudian ditayangkan pada penampil
sehingga diperoleh gambar irisan tampang lintang dua dimensi atau peta
distribusi internal tiga dimensi obyek yang di mayar atau di scan. Serta
satu perangkat tambahan penting yaitu digital printer khusus untuk
mencetak hasil obyek yang sudah di scan.
Peta distribusi besaran fisis
Citra yang dihasilkan oleh CT-Scan secara matematis dapat dipandang sebagai peta distribusi spasial parameter fisis f (x,y) dalam bidang dua dimensi tampang lintang obyek, tegak lurus sumbu z. Parameter fisis ini, yang besarnya dinyatakan dengan angka-angka, ditampilkan pada perangkat display dalam representasi warna, biasanya dalam derajat keabuan (grayscale)
sehingga peta ini tampak sebagai gambar hitam putih di layar monitor.
Bagian gambar yang memiliki warna paling gelap atau derajat keabuan
paling tinggi merepresentasikan nilai parameter fisis yang kecil,
sebaliknya bagian gambar yang paling terang atau derajat keabuan paling
kecil merepresentasikan nilai parameter fisis yang besar. Parameter
fisis yang ditampilkan ini bersesuaian dengan besaran fisis yang disebut
koefisien atenuasi linear (linear attenuation coefficient) dan diberi lambang mu. Besarnya mu ditentukan oleh jenis bahan yang merujuk pada nomor atom (Z) dan energi radiasi (E). Jumlah intensitas radiasi terusan, selain ditentukan oleh tebal bahan, juga ditentukan oleh harga mu ini.
Singkatnya,
gambar/citra yang dihasilkan oleh CT-Scan dapat dipandang sebagai peta
distribusi besaran fisis, sehingga perbedaan tampilan warna atau derajat
keabuan pada citra rekonstruksi menunjukkan perbedaan peta distribusi
kerapatan internal obyek yang di scan
0 komentar:
Posting Komentar